|
SEBANYAK 43 desa di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim) rawan kesulitan air bersih. Untuk menghadapi kondisi itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat berkordinasi intensif dengan pihak-pihak terkait. “Ada 43 desa di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan yang rawan air bersih,‘ ujar Kasi Kedaruratan Dan Logistik BPBD setempat Pujono, Senin (2/9). Desa-desa itu di antaranya Belah, Donorojo, Cemeng di Kecamatan Donorojo, Desa Mendolo Kidul dan Sooko (Punung), Desa Pringkuku (Pringkuku), Desa Arjosari, Gegeran, Mangunharjo, dan Borang (Arjosari), Sambong serta Ponggok di Kecamatan Pacitan. Khusus wilayah Pacitan barat yang selama ini menjadi langganan kesulitan air bersih, wilayah potensial kekeringan berkurang. Sebab jaringan pemipaan air bersih ke wilayah tersebut telah berfungsi. Pujono mengatakan, sejauh ini BPBD baru mendapatkan permohonan bantuan air bersih dari satu wilayah saja. Yakni Kecamatan Bandar. Tepatnya di Desa Petungsinarang. Di desa itu tiga dari enam dusun yang ada warganya telah mengalami kesulitan air bersih. Yakni Dusun Ketro, Krajan, dan Pager Gunung. Warga kekurangan air bersih setelah sumber air yang biasa mereka gunakan mengering. Di sisi lain sebuah sungai di desa setempat debit airnya telah menyusut dan tak dapat digunakan lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Jarak sungai juga jauh dari permukiman. Sekitar tiga kilometer. Kami sudah sembilan kali mendistribusikan air ke Petungsinarang,‘ kata dia. Bagi warga yang mengalami kesulitan air bersih, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan akan menyalurkan bantuan secara gratis. Hanya saja, permohonan bantuan harus dilayangkan secara resmi. Teknisnya melalui pihak desa dan kecamatan. Selanjutnya diteruskan ke BPBD. Meski begitu, sebelum bantuan diberikan BPBD akan melakukan klarifikasi ke lapangan untuk mengetahui besaran kebutuhan. Beberapa waktu lalu, Kepala Pelaksana BPBD Didit Maryanto mengungkapkan ia telah berkordinasi dengan instansi lain. Khususnya dalam kesiapan armada truk tangki untuk distribusi air bersih. Seperti dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Bagian Umum Pemkab. Untuk keperluan distribusi air bersih saat musim kemarau pemkab menyediakan anggaran sebesar Rp155 juta. Nilai sebanyak itu bisa saja bertambah jika wilayah terlanda kekeringan meluas. “Kalau masih kurang nanti kita bisa ajukan penambahan,‘ ujarnya. Timur Arif Riyadi Post Date : 03 September 2013 |