|
CIREBON – Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon mulai pusing menghadapi persoalan sampah di wilayahnya. Banyaknya volume sampah yang dihasilkan ternyata tidak bisa dibarengi dengan lokasi tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Kepala DKP Kota Cirebon Edy Kriswanto mengungkapkan, saat ini, DKP Kota Cirebon baru bisa menyiapkan sekitar 28 titik TPS yang menyebar di seluruh wilayah kota. Jumlah itu, kata Edy, masih tergolong minim untuk bisa menampung volume sampah warga yang mencapai 700 meter kubik per harinya. Dia mengatakan, persoalan sampah saat ini mulai dikhawatirkan. Sebab, minimnya TPS di kawasan perkotaan akan membuat sampah menjadi persoalan baru dalam beberapa tahun ke depan. “Kami memang kekurangan TPS, tapi pengadaannya tidak mudah karena lahan terbatas. Masyarakat banyak yang enggan menjadikan daerah mereka sebagai tempat pembuangan,” tutur dia, kemarin. Dia mengungkapkan, sejauh ini, TPS yang disediakan diletakkan di tepi-tepi jalan umum dan berdiri di atas tanah pemkot. Dia berharap, minimnya ketersediaan TPS di Kota Cirebon juga bisa menjadi perhatian masyarakat untuk menyediakan sedikit lahannya. “Jika ada masyarakat yang bersedia menyediakan lahannya sebagai TPS, kami siap turun tangan untuk membangunnya,” ujar dia. Namun, kata Edy, rata-rata masyarakat di Kota Cirebon enggan menyediakan lahan untuk TPS karena tak ingin lingkungannya dicemari sampah. Apalagi, sampah yang akan datang bukan saja berasal dari lingkungan sekitar, tapi dari lokasi pemukiman lain. Sejauh ini, salah satu upaya yang telah dilakukan pihaknya dalam mengantisipasi kekurangan TPS melalui penyediaan tempat-tempat sampah. Menurut dia, belakangan tren volume sampah meningkat menjadi lebih dari 700 m3/hari. “Sekitar 2–3 tahun lalu, volume sampah Kota Cirebon hanya sekitar 500 m3/- hari,” ucap dia. erika lia Post Date : 09 April 2013 |