|
Kemarau berkepanjangan di Kabupaten Kepalauan Meranti khususnya di Selatpanjang sekitarnya membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Keadaan diperparah lagi dengan beberapa penyalur air galon isi ulang yang menghentikan usahanya sementara waktu karena juga kehabisan persediaan air. Kondisi Kota Selatpanjang hingga Ahad ((7/7), jangankan untuk mendapatkan air bersih, untuk mandi pun warga sangat sulit mendapatkannya. Pada beberapa sumber air seperti sumur bor yang tersedia, warga harus rela antri panjang demi mendapatkan air. Sedihnya lagi, air sumur bor yang tersedia tersebut mengeluarkan air keruh hingga hanya bisa digunakan tertentu saja. Beberapa warga juga dengan terpaksa memanfaatkan perigi (sumur) yang airnya berwarna kehitam-hitaman. Bahkan dikarenakan sulitnya mendapatkan air yang lebih layak, ada juga warga yang mengkonsumsi air tersebut. “Memang airnya bersih, namun warnanya ini membuat orang enggan mengkonsumsinya, khususnya bagi mereka yang tidak terbiasa dengan kondisi air tersebut. Selain warnanya yang hitam, air tersebut juga tidak bisa digunakan untuk mencuci pakaian karena hitamnya akan lekat pada pakaian yang dicuci,” sebut salah seorang warga. Meski begitu, untuk mendapatkan air perigi tersebut juga tidak semudah yang dibayangkan. Warga harus menempuh jarak yang cukup jauh, khususnya lagi bagi warga yang tinggal di seputaran Kota Selatpanjang. Selain itu, warga juga harus membelinya dari sang pemilik perigi. Memang ada satu-dua pemilik perigi yang tidak mau menerima uang pemberian warga, namun di musim kemarau ini ternyata tidak semua perigi yang berair. Sebagian besar perigi mengalami kekeringan akibat kemarau panjang yang sudah tiga bulan lebih melanda Kepulauan Meranti.
Post Date : 08 Juli 2013 |