JAKARTA(SINDO) – Ratusan rumah di kompleks perumahan Ikatan Koperasi Pegawai Negeri (IKPN),Bintaro, Jakarta Selatan masih terendam.Puluhan warga pun masih mengungsi.
Ketua RW 04 Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan,Jakarta Selatan,Kumala Siregar mengatakan, hingga kemarin masih ada 40 orang yang mengungsi.Banjir masih merendam sekitar 164 rumah.”Ada 187 kepala keluarga yang terkena dampak banjir,” katanya kemarin. Menurut dia,pengungsi menempati dua lokasi pengungsian, yakni di SDN 05 dan masjid di RW 12. Menurut Kumala,warga telah memperoleh bantuan berupa dapur umum dan perahu karet untuk evakuasi. Dia berharap setelah banjir surut tanggul Kali Pesanggrahan segera diperbaiki.Dia menjelaskan, pada Selasa (14/9) siang air sempat surut namun pada malam harinya kembali naik. Hingga pukul 14.00 WIB kemarin,ketinggian air tercatat 50–150 cm.
Kepala penanggung jawab posko kesehatan drg Eva Panhar mengatakan, hingga kemarin pengungsi yang melapor ke posko kesehatan mengaku mengalami gatalgatal.“ Hampir 90% pengungsi yang berobat mengeluhkan gatal-gatal dan ada juga yang menderita ISPA (infeksi saluran pernapasan akut),” katanya.Hingga kemarin sudah ada 259 pengungsi yang berobat. Kepala Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Endang Suhendar mengatakan, pihaknya akan segera melakukan perbaikan sementara tanggul Kali Pesanggrahan. ”Kami akan kirim bronjong kawat dan pasir untuk perbaikan tanggul sementara,” katanya.
Sebelumnya tanggul masih menggunakan karung-karung pasir. Untuk pemasangan bronjong kawat, BNPB masih menunggu air yang menggenangi kompleks tersebut surut.Seluruh persiapan mulai dari material dan barang-barang kebutuhan lainnya juga telah disiapkan. Dia berharap lingkungan di kompleks tersebut segera kering sehingga pemasangan bronjong kawat bisa langsung dikerjakan. Seperti diketahui, jebolnya tanggul Kali Pesanggrahan yang terjadi di perumahan IKPN, Bintaro, Jakarta Selatan, awal pekan ini bukan yang pertama. Pada Selasa (17/8) lalu, tanggul tersebut pernah jebol dan merendam ratusan rumah milik warga.Diduga tanggul itu jebol karena tidak mampu menampung tingginya debit air.
Sementara itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum berjanji segera memperbaiki tanggul Kali Pesanggrahan. Namun,perbaikan tanggul tersebut membutuhkan pembebasan lahan yang harus segera dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan, tanggul yang jebol di bantaran Kali Pesanggrahan akan segera dipasang kembali secepatnya. “Hanya saja,untuk membetulkan tanggul tersebut membutuhkan pembebasan lahan dari warga sekitar,” kata Hermanto di Jakarta,kemarin.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo membenarkan perbaikan tanggul yang jebol menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PU. Namun,Ery kurang setuju,jika perbaikan tanggul yang jebol itu harus menunggu pembebasan lahan warga guna pelebaran tanggul. “Seharusnya mereka terlebih dahulu memasang tanggul penahan sementara, sambil menunggu kami melakukan pembebasan lahan. Karena untuk membebaskan lahan diperlukan waktu yang cukup lama,itu sesuai dengan aturan hukum yang ada,”kata Ery. (helmi syarif/ahmad baidowi)
Post Date : 17 September 2010
|