Soal Sampah Harusnya Ada di Pendidikan

Sumber:geotimes.co.id - 23 Sept 2014
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Pendidikan berperan penting dalam membentuk masyarakat peduli terhadap masalah sampah. Bila masyarakat sudah peduli maka tidak banyak lagi sampah yang berserakan di jalan ataupun di sungai.

Ketua umum Indonesia Solid Waste Association (InSWA), Sri Bebassari, mengatakan budaya buang sampah sembarangan muncul karena kurangnya penanaman nilai tentang kepedulian sampah.

"Sekalipun menggunakan teknologi canggih dalam pengolahan sampah, namun jika kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan masih dilakukan, “percuma saja,” kata Sri, pada Geotimes, Selasa (23/9).

“Kalau di Jepang, mau sampah plastiknya jenis apa saja. Mereka tetap membuang sampah pada tempatnya,”ujar Sri.

Selain itu, para pemuka agama harus ikut berperan pula dalam memberi penyadaran kepada masyarakat tentang sampah. Ceramah disebutnya harus mengandung pesan tentang kepedulian sampah.

Di sisi lain, dari sektor perdagangan selayaknya mulai mengembangkan teknologi ramah lingkungan. Ia mencontohkan penggunaan plastik yang mudah diurai tanah dapat membantu mengatasi persoalan sampah.

Pemerintah harus menguatkan penegakan hukum dan kelembagaan terkait pengelolaan sampah. Jika hal itu dijalankan, maka persoalan sampah akan segera teratasi.

Menurutnya, tiap hari Jakarta menghasilkan 6000 ton sampah. Dari angka itu, ia mengkalkulasikan setiap orang menyumbang 1,5 kilogram sampah. Sementara tempat penampungan sampah Jakarta di Bantar Gebang sebenarnya sudah tak mampu.



Post Date : 24 September 2014