|
Hal ini membuat warga harus membeli air dari truk tangki swasta selama musim kemarau. Karena selama musim penghujan, sebagianwargamasihmenggunakan sumur. ”Kalau musim penghujan, kami masih bisa menggunakan sumur. Namun kalau kemarau, sumur tidak terisi air,” ujar Kepala Dusun Banyukendil Marni kepada wartawan kemarin Menurut Marni, sebagian warga Dusun Banyukendil memasang pipa instalasi dari PDAM Tirta Handayani sejak 2010. Namun, air bersih ini hanya dinikmati selama kurang lebih lima bulan. Setelah itu, keran sudah tidak lagi mengeluarkan air. Upaya menanyakan ke PDAM sudah dilakukan namun tidak ada kejelasan keluarnya air dari sambungan pipa PDAM yang diambilkan dari Gua Seropan di Semanu itu. “Jadi, harapan menggunakan PDAM sia-sia karena kami tetap membeli air dari tangki swasta,” ungkapnya Saat ini banyak warga yang berlangganan air bersih mengajukan protes ke PDAM. Bahkan beberapa di antaranya sudah ada yang meminta PDAM membongkar jaringan air bersihnya karena memang sudah tidak berfungsi lagi. ”Dulu sempat ada yang ditagih oleh PDAM, namun tidak dibayar karena airnya tidak keluar,” ucapnya. Marni berharap PDAM bisa mengambil langkah cepat sehingga warga bisa menikmati air bersih. Terlebih lagi, tidak lama lagi akan memasuki musim kemarau. Ungkapan kekecewaan juga dilontarkan Huda, salah satu warga setempat. Huda sempat mengeluarkan biaya sekitar Rp3 juta untuk pemasangan jaringan air bersih melalui perusahaan daerah ini. “Memang dulu ada yang menagih pembayaran bulanan. Saya langsung marah dan saya mintadibongkarmeterandi rumah saya. Saya sudah bayar mahal untuk pemasangan, namun kenyataannya malah harus membayar tagihan bulanan tanpa pelayanan,” tandasnya. Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Isnawan Febrianto, mengakui ada persoalan jaringan air PDAM di wilayah Semin. Warga di lokasi ini memang belum bisa mendapatkan layanan air bersih secara optimal lantaran jarak dari sumber air ke pelanggan cukup jauh. “Memang aliran air macet. Ini karena lokasinya cukup jauh sehingga air tidak bisa mengalir secara lancar,” paparnya. Selama ini air dari sumber Seropan dialirkan melalui jaringan reservoir. Kendati demikian, debit air yang disalurkan menurun sehingga air dari reservoir tidak imbang dengan jarak aliran. “Akibatnya banyak warga yang tidak dapat menikmati air bersih,” ucap Isnawan. Saat ini PDAM sudah berusaha melakukan perbaikan dengan cara mengalirkan air langsung dari sumber Seropan ke jaringan pipa yang mengarah ke wilayah Semin dan Ngawen. “Kami usahakan tahun ini. kita sedang menghitung anggaran dan debit yang dibutuhkan warga,” pungkasnya. suharjono Post Date : 24 April 2013 |