|
MALANG (SINDO) – Sekitar 40% dari 24.272 keluarga miskin (gakin) di Kota Malang masih mengonsumsi air yang tidak higienis yang diambil dari sumber air terbuka,seperti sungai. Ini berdasarkan pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang 2005–2006.Tidak hanya itu, sekitar 50% gakin masih menggunakan jamban atau kakus bersama dengan keluarga lain. Ini terutama di wilayah Kecamatan Blimbing yang mencapai 56,78%. Menurut anggota Komisi D DPRD Kota Malang Nurul Arba’ati, hal ini seharusnya menjadi fokus perhatian pembangunan Kota Malang karena air bersih merupakan kebutuhan vital masyarakat yang mulai langka. ”Pemkot Malang jangan hanya memfokuskan pembangunannya pada proyek prestisius saja, seperti flyover dan bangunan mercusuar lainnya.Pengadaan air bersih dan sarana sanitasi yang sehat merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat yang harus diperhatikan,” ujarnya kemarin. Anggota Fraksi PKS ini menilai, pengadaan fasilitas publik seperti jaringan air bersih dan sanitasi yang sehat untuk masyarakat di perkampungan padat penduduk, masih sangat jarang mendapatkan anggaran dalam APBD Kota Malang. Sementara menurut dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka (Unmer) Malang Gunawan Wibisono,padatnya permukiman penduduk dan buruknya sistem sanitasi di Kota Malang memiliki dampak buruk terhadap kualitas air tanah di Kota Malang. Salah satunya air tanah terkontaminasi bakteri Ecoly. Gunawan yang juga menjadi dosen luar biasa Pascasarjana Pengairan Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang ini menyatakan, pencemaran air tanah di Kota Malang sudah dapat dilihat secara kasatmata. ”Cukup dari pandangan kasatmata, dan catatan sejarah keberadaan kawasan tersebut, sudah bisa diprediksikan bagaimana kondisi pencemaran air tanah yang terjadi, mengingat banyak kawasan yang tingkat kepadatannya sangat tinggi,” tuturnya. Sementara itu, berdasarkan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) APBD Kota Malang tahun anggaran 2009, tercatat ada Rp1,8 miliar anggaran untuk pengadaan jaringan air bersih. Menurut Kabag Humas Pemkot Malang Jarot Edi Sulistiono, anggaran tersebut akan difokuskan untuk pengadaan jaringan air bersih di kawasan pinggiran Kota Malang, utamanya kawasan yang mayoritas penduduknya masih di bawah garis kemiskinan dan sulit mendapatkan air bersih. (yuswantoro) Post Date : 12 November 2008 |