|
SOLO (SINDO) Dalam kurun waktu Agustus 2005 hingga Januari 2007, PDAM Solo telah mendistribusikan satu juta liter air minum gratis pada masyarakat. Rencananya, PDAM akan menjadikan 40% layanan air bersih menjadi layanan air minum. Program itu akan dimulai pada 2010. Direktur Utama PDAM Solo Abimanyu menjelaskan, dalam waktu dekat ini dua buah instalasi pengolahan air akan diluncurkan. Peluncuran dua instalasi untuk meningkatkan coverage area pelayanan PDAM dari 54% menjadi 80% . Sebelumnya, PDAM juga telah meluncurkan instalasi air bersih di Jurug dengan bahan baku air sungai Bengawan Solo. Instalasi itu berkapasitas 100 liter per detik. Investasi tiap satu instalasi sebesar Rp9,8 miliar kerja sama dengan investor,jelasnya,kemarin. Menurut dia, dengan peluncuran instalasi air berish itu,PDAM optimistis pelayanan dapat mencapai 80%. Jika target itu terpenuhi, sebesar 40%-nya akan dibuat sebagai layanan air minum.Meski ada peningkatan pelayanan dari PDAM, Abimanyu menjamin dalam waktu dekat ini tidak ada kenaikan tarif. Apalagi,dalam tiga tahun terakhir PDAM Solo juga belum pernah menaikkan tarif air tersebut. Dia berharap,dalam satu tahun ke depan belum ada kenaikan. Abimanyu mengatakan,sesuai Perda,kenaikan tarif dapat dilakukan dua tahun sekali. Meski begitu,rencana kenaikan itu perlu dikaji mendalam. Penerapan teknologi baru instalasi air bersih oleh PDAM Solo sehingga bisa mengolah air dari berbagai sumber. Penggunaan teknologi baru ini menjadi salah satu penyebab tidak naiknya tarif PDAM.Kalau ada kenaikan tarif,mungkin akhir tahun 2007. Malah, kalau bisa PDAM akan menurunkan tarif, ujarnya.(sumarno) Post Date : 01 Februari 2007 |