4 Warga Meninggal

Sumber:Kompas - 19 Agustus 2009
Kategori:Sanitasi

Pandeglang, Kompas - Sedikitnya 102 warga Desa Curug, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten, terserang diare dalam kurun tiga hari terakhir. Diare itu pun sudah menyebabkan empat warga desa meninggal dunia. Diare mulai menyerang warga hari Minggu lalu.

Hari Minggu jumlah warga Desa Curug yang terserang diare baru 35 orang, tetapi kini sudah mencapai 102 orang. ”Sampai Senin sore masih sekitar 80 orang, tetapi hari ini sudah lebih dari 100 orang,” kata Kepala Kepolisian Sektor Cibaliung Inspektur Satu Mariyo saat dihubungi hari Selasa (18/8).

Diare itu juga membuat empat warga Desa Curug meninggal. Dua di antaranya, Ahla (39) dan Sarmadi (58), meninggal hari Minggu lalu. Satu korban lain, Jamar (56), meninggal pada Senin sekitar pukul 22.00. Korban terakhir, Ranti (48), meninggal hari Selasa sekitar pukul 01.00.

Keempat korban itu sempat dirawat tim medis yang diterjunkan ke Desa Curug. Mereka meninggal setelah pulang ke rumah karena merasa sembuh dan tak mau diberi infus.

Kondisi itulah yang menyebabkan tim medis sulit mengawasi perkembangan kondisi kesehatan warga. ”Rata-rata yang meninggal itu sudah sembuh, sudah tidak mau lagi diinfus. Mereka sudah pulang sehingga kami sulit memantau keadaannya,” ujar Asmani Renayanti, Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Pandeglang.

Jumlah penderita diare yang bertambah secara cepat membuat Dinas Kesehatan Pandeglang menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) diare. Dengan demikian, semua biaya perawatan warga ditanggung Pemerintah Kabupaten Pandeglang.

Selain itu, untuk menangani diare, Dinkes Pandeglang sudah menerjunkan tim gerak cepat bencana dan KLB. Sejumlah dokter dan petugas paramedis dari Dinkes Pandeglang, Puskesmas Cibaliung, Cibitung, dan lainnya disiagakan untuk merawat warga yang terkena diare.

Perawatan dilakukan di sejumlah rumah penduduk dan sekolah yang dijadikan posko kesehatan. Pos perawatan warga itu tersebar di empat kampung, yakni Kampung Curug, Disbul, Eurih, dan Babakan Kembang.

Warga tak bisa dirawat di puskesmas atau rumah sakit karena jarak dari perkampungan relatif jauh. Jarak perkampungan warga ke Puskesmas Cibaliung, misalnya, mencapai 15 kilometer. Untuk menuju rumah sakit terdekat di daerah Labuan dibutuhkan sekitar 2 jam perjalanan.

Air sungai

Wabah diare yang merebak di Desa Curug diduga akibat kurangnya persediaan air bersih. Selama ini warga memanfaatkan air sungai yang mengalir di desa untuk mandi, mencuci baju, perabot rumah tangga, dan bahan makanan, serta buang air.

Dinkes sudah mengambil sampel air sungai guna diteliti di laboratorium. ”Kami belum tahu pasti penyebabnya, tetapi kemungkinan karena mengonsumsi air sungai. Sekarang kami masih menunggu hasil penelitian kandungan air sungai,” kata Asmani.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sejak diare merebak, PDAM Pandeglang telah mengirimkan sedikitnya lima tangki air bersih ke Desa Curug. Tim medis juga masih terus berjaga-jaga di Desa Curug. (NTA)



Post Date : 19 Agustus 2009