|
PURWOKERTO - Pasokan air dari Kawung Carang, Baturraden, yang saat ini berkurang, memaksa PDAM Banyumas mengoperasikan empat sumur pompa. Meskipun suplai air ditambah, pelanggan warga Perum Limas Agung mulai kesulitan air bersih. ''Air PDAM hanya mengalir malam hari. Jika pagi atau siang hari tidak keluar. Karena itu, keran saya buka terus, biar bak terisi penuh,'' tutur Manto, warga Perumahan Limas Agung. Direktur PDAM Ahmad Hussien ketika dihubungi menjelaskan, debit air di Kawung Carang turun 35%. Karena itu, PDAM mengoperasikan dua sumur cadangan di Pabuaran I dan II. Pasokan dari dua mata air itu mencapai 21 liter/detik. Untuk memenuhi kebutuhan air warga Banyumas, PDAM juga mengoperasikan dua sumur tanah di Sokajara Barat dan Sokaraja Timur. Dari dua sumur cadangan itu, bisa diperoleh tambahan air bersih tiga liter/detik. Namun kualitas airnya kurang baik. Berkaitan dengan kondisi air di atas, dalam waktu dekat PDAM akan menyosialisasi kepada para pelanggan mengenai kekurangan pasokan tersebut. Saat ini, perusahaan itu menyuplai 38.840 pelanggan. Bagaimana dengan pelanggan di Wangon, Jatilawang, dan Purwojati? ''Air di daerah itu cukup bagus sehingga belum kekurangan. Kami hanya kekurangan pipa yang bisa mencapai rumah pelanggan,'' ujarnya. PDAM pun berencana membuat sumur baru di lima titik mata air di Kecamatan Baturraden dan Sumbang. Di samping itu, juga akan memanfaatkan Mata Air Kepetek, Sumbang memiliki stok berlimpah. Untuk investasi tersebut, diperlukan Rp 4,3 miliar. Dana itu akan ditawarkan ke investor yang berminat. Diharapkan, dalam empat tahun pengoperasian sumur Kepetek, dana bisa dikembalikan. (in-55m) Post Date : 27 Juli 2006 |