Seiring maraknya kabut asap yang terjadi akhir-akhir ini, membuat
warga Sukawinantan khususnya yang berada tidak jauh dari Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang semakin resah.
Bahkan karena tebalnya asap, warga menduga asap tersebut bersumber dari sampah di TPA yang terbakar.
Namun saat dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Kebersihan Kota, Drs
Agung Nugroho Melalui Kabid Pengelolaan TPA dan Limbah Sukawinatan,
Saparudin, hal itu tidak dibenarkannya. "Memang akhir-akhir ini
asap di wilayah sini (TPA Sukawinatan-red) cukup lumayan tebal tapi itu
semua bukan bersumber dari pembakaran sampah yang ada di sini. Asap
yang ada saat ini merupakan asap-asap kiriman dari daerah-daerah lain
yang terbakar," jelasnya kepada Sripoku.com. Ia juga menegaskan, hingga saat ini pihaknya tidak melakukan pembakaran atau adanya sampah di areal TPA yang terbakar.
"Tadi sudah kita lakukan pengecekan bersama di areal sampah dan
kenyataannya tidak kita temukan titik api kan ?. Jadi asap-asap itu
jelas bukan bersumber dari sini," terangnya saat ditemui dikantornya di
Jalan TPA Sukawinatan Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Palembang,
Kamis (02/10). Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya
kebakaran sampah di areal TPA, pihaknya juga telah menyiapkan selang
panjang berukuran 200 meter beserta para petugasnya karena di tempat
tersebut sangat rawan terjadi kebakaran akibat banyak mengandung bahan
Metan. "Untuk memadamkan api kalau terjadi kebakaran sampah di
areal TPA, selain menurunkan petugas kita sendiri, kita juga biasa
meminta bantuan dari BPK, BPBD serta instansi yang terkait lainnya,"
ungkapnya. Ia juga menambahkan, dengan banyaknya bahan Metan
yang terdapat di tumpukan sampah tersebut, saat ini pihaknya melalui
Ditjen EBTKE Kementerian ESDM akan membangun pembangkit listrik tenaga
sampah (PLTS) yang saat ini tengah dalam proses pengerjaan.
"Program ini baru memasuki proses pengeboran yang baru dimulai beberapa
hari yang lalu. Nantinya kalau sudah jadi, PLTS ini bahan utamanya
menggunakan sampah yang ada di sini. PLTS ini sendiri adalah menggunakan
Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) yang merupakan
satu-satunya di TPA Sukawinatan Palembang," ungkapnya. Ia juga
menegaskan, nantinya kalau sudah jadi, program PLTS ini juga merupakan
satu-satunya dan pertama di Indonesia. Sehingga mudah-mudahan kota-kota
lainnya di Indonesia bisa menirunya.
Post Date : 06 Oktober 2014
|