4 Kecamatan Terisolasi Akibat Banjir & Longsor

Sumber:Pikiran Rakyat - 20 September 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
CIANJUR, (PR). Ruas jalan yang menghubungkan sedikitnya empat kecamatan di daerah Cianjur Selatan terputus, menyusul hujan deras yang menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa titik, Senin (19/9) dini hari.

Banjir dan longsor tersebut menyebabkan jalur transportasi yang menghubungkan Kota Cianjur dengan daerah Cianjur Selatan lumpuh total. Kondisi itu dikhawatirkan mengganggu pasokan bahan pokok ke empat kecamatan yaitu Kec. Cibinong, Sindangbarang, Cidaun, dan Kec. Naringgul.

Selain hubungan transportasi terputus, banjir dan tanah longsor juga mengakibatkan beberapa rumah warga, jembatan, dan rumah peribadatan rusak terbawa hanyut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sejumlah warga yang baru datang dari lokasi kejadian, jalan yang terputus akibat banjir terjadi di Kp. Bojongkadu, Ds. Batulawang, Kec. Cibinong. Ruas jalan sepanjang 35 meter amblas dengan kedalaman 5 meter akibat tergerus aliran Sungai Cikadu. Akibatnya, warga yang akan menuju Kota Cianjur atau sebaliknya harus berjalan kaki sejauh 10 kilometer.

Saya terpaksa harus membawa kembali udang lobster yang akan dibawa ke Jakarta karena jalan di daerah Bojongkoneng terputus dini hari tadi, ujar Elan (35), seorang bakul udang di pelabuhan Jayanti yang dihubungi melalui handphone, Senin (19/9).

Selain itu, dari data yang berhasil dikumpulkan dari kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas Pemkab Cianjur, dua kecamatan yang mengalami bencana paling parah adalah Kec. Sindangbarang dan Kec. Cibinong. Banjir bandang di Kec. Sindangbarang diakibatkan meluapnya Sungai Cisadea, sehingga 200 warga di Kp. Bojongkoneng, Ds. Girimukti harus dievakuasi ke kantor desa setempat.

Sebanyak 120 rumah terendam air setinggi 2 meter, dua rumah terbawa hanyut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Selain banjir, di Kec. Sindangbarang juga terjadi longsor di tiga titik, masing-masing di Kp. Cibentang dan Kp. Bojonggede, Ds. Muara Cikadu, serta Kp. Bojongkoneng, Ds. Girimukti. Longsor di Kp. Cibentang mengakibatkan ruas jalan sepanjang 5 meter amblas dengan kedalaman 5 meter.

Sedangkan longsor di Kp. Bojonggede mengakibatkan ruas jalan sepanjang 5 meter retak-retak. Hal yang sama juga terjadi di Kampung Bojongkoneng, di mana ruas jalan sepanjang 5 meter ambrol tergerus air.

Sementara banjir dan longsor di Kec. Cibinong menimpa wilayah Kp. Cicadas dan Kp. Curuggentong, Ds. Sukajadi, serta Kp. Sukajadi, Ds. Batulawang. Sebanyak tiga rumah di Kp. Cicadas tertimpa longsor, lalu 24 rumah di Kp. Curuggentong terancam longsor. Ruas jalan sepanjang 20 meter di Ds. Sukajadi tertimbun longsor, sedangkan di Ds. Batulawang, ruas jalan sepanjang 35 meter terputus.

Selain di Kec. Sindangbarang dan Kec. Cibinong, banjir bandang juga menyebabkan pekerjaan perbaikan jembatan di Sungai Cibiuk di Kp. Solok Nini, Kec. Cidaun terhambat, karena arus air membuat pekerjaan pemasangan besi jembatan menjadi terganggu.

Kami berharap agar pemerintah segera memperbaiki kerusakan jalan yang menghubungkan Cidaun dan Sindangbarang dengan Kota Cianjur yang rusak akibat banjir dan longsor, karena jalur ini merupakan jalur utama transportasi dan perekonomian daerah kami, kata Edi Sutendi (36), warga Sindangbarang.

Dikhawatirkan terisolasi

Wakil Bupati Cianjur, Dadang Rachmat mengatakan, ada empat kecamatan di wilayah Cianjur Selatan yang dikhawatirkan terisolasi akibat longsor yang memutuskan jalan. Menurut Dadang, tidak ada akses jalan yang bisa menghubungkan wilayah Cianjur Selatan dengan Cianjur Utara kecuali melalui arah Ciwidey, Bandung atau Sukabumi. Dikhawatirkan pasokan bahan-bahan pokok untuk kebutuhan warga juga terputus, kata Dadang.

Menurut Dadang, langkah pertama yang akan dilakukan pihak Pemkab Cianjur adalah penanganan arus air agar tidak tumpah ke jalan. Selain itu, pihaknya juga sedang mengupayakan pembersihan jalan dan membuat jalan darurat. Ya, seadanya dulu. Pokoknya bisa dilewati kendaraan. Masalah jalan belum bisa seluruhnya dibetulkan, karena kewenangannya di tangan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat, kata Dadang.

Dari catatan Bagian Kesra Pemerintah Kabupaten Cianjur, ada beberapa kecamatan di Kabupaten Cianjur yang selama ini dianggap rawan bencana longsor.

Daerah-daerah rawan longsor tersebut di antaranya Kec. Pacet, Sukaresmi, Sukanagara, Campaka, Cidaun, Cibinong, Sindangbarang, Kadupandak, Agrabinta, dan Kec. Naringgul.(A-104)

Post Date : 20 September 2005