MUARABELITI (SI) – Empat kecamatan dalam Kabupaten Musi Rawas (Mura) terendam banjir akibat hujan yang terus turun dalam sepekan terakhir.
Keempat kecamatan itu yakni Karang Dapo,Muara Kelingi,Rawas Ilir,dan Muara Lakitan. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mura Maimunah kemarin mengungkapkan, berdasarkan laporan beberapa kepala desa, di antaranya Mandi Angin,Bumi Makmur I dan II, Kelurahan Bingin Teluk, Desa Pauh I dan Pauh II, Desa Belani serta lokasi Translok Pauh I,Kecamatan Rawas Ilir,saat ini semua daerah itu terendam aki-bat meluapnya Sungai Rawas dengan ketinggian air mencapai 60 cm. Daerah lain yang juga mengalami banjir yaitu Kecamatan Rawas Ilir,tepatnya di lokasi translokal (translok).
Di sini kondisinya lebih parah, di mana ketinggian air mencapai 1 meter. Selain merendam perumahan penduduk, tingginya debit air juga menenggelamkan areal pertanian. Berdasarkan laporan yang diterima Dinas Sosial,sebut Maimunah, sebanyak 47 ha sawah rusak, 40 rumah terendam air,3 ekor ternak hilang terbawa banjir, dan 5 hektare areal perkebunan sayur juga mengalami kerusakan. Sedangkan untuk korban jiwa,hingga kemarin belum ada laporan. Untuk membantu warga yang tertimpa musibah, Dinas Sosial Musi Rawas menyiapkan aneka bantuan kemanusiaan dan masih menunggu permintaan masingmasing kecamatan yang terkena banjir.
Selain itu,Dinsos telah menyiagakan bantuan peralatan evakuasi, tenda, obat-obatan,dan tim Tagana guna mengantisipasi banjir susulan yang lebih besar di tepian Sungai Rawas dan Sungai Musi. Sementara itu, banjir serupa juga melanda sejumlah desa di Kecamatan Karang Dapo, yaitu Karang Dapo dan Karang Dapo I. Banjir terjadi menyusul meluapnya Sungai Rawas. Daerah ini hampir setiap tahun menjadi langganan banjir. Namun, sejauh ini ketinggian air sudah menyurut,di mana pada Jumat (1/1), ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Kepala Subbagian Pemberitaan Humas Setda Musi Rawas Hendri Reza Pahlevi mengungkapkan, dari laporan yang masuk, banjir juga menimpa sejumlah desa di Kecamatan Muara Kelingi dan Muara Lakitan. Di Muara Kelingi, daerah terparah yang terendam air yakni Kelurahan Muara Kelingi, sedangkan di Muara Lakitan, banjir menerjang Desa Pendingan. “Hari ini (kemarin) Bupati Musi Rawas Ridwan Mukti telah meninjau lokasi banjir di Desa Pendingan, Kecamatan Muara Lakitan,dan Wakil Bupati Hj Ratnawati Ibnu Amin meninjau lokasi banjir di Kecamatan Rawas Ilir,”jelasnya.
Kebun Terendam
Dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), banjir juga merendam ratusan hektare kebun karet milik warga di Kecamatan Babat Toman, dengan ketinggian air setinggi lutut orang dewasa.Akibatnya, sejumlah petani tidak bisa menyadap karet karena lahan mereka terendam.
Salah satu petani karet Surni, 34, warga Desa Ulak Paceh Jaya, mengakui, sudah tiga hari terakhir dirinya tidak menyadap karet. Sebab, kebunnya yang terletak di perbatasan Desa Ulak Paceh Jaya dengan Desa Bumiayu,Kecamatan Babat Toman,terendam. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Muba H Arizani mengungkapkan, banjir yang datang setiap tahun bukanlah hal aneh. Namun, meski seperti itu, Pemkab Muba selalu memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, kata dia, banjir tahunan akan surut dengan sendirinya.
Bahkan, banjir tahunan kerap mendatangkan rezeki bagi masyarakat yang mencari ikan di anak-anak sungai. “Sambil menunggu air surut yang menggenangi kebun karet, pendapatan sampingan, ya, dengan mencari ikan,”katanya. (edy parmansyah/ yopie cipta raharja)
Post Date : 05 Januari 2010
|