|
BLORA - Sejumlah ruas jalan di Kecamatan Cepu, Blora, mengalami kerusakan setelah banjir. Banjir terjadi bersamaan dengan turunnya hujan selama hampir tiga jam, Senin (9/12) sore hingga malam hari. Selain karena hujan deras, banjir kali ini terjadi akibat drainase atau saluran air yang kurang berfungsi dengan baik. Akibatnya, air meluber ke jalan raya setinggi paha orang dewasa. Kawasan yang terkena banjir, antara lain jalan Cepu-Randublatung di Desa Mulyorejo. Banjir itu menyebabkan kerusakan jalan di jalur Provinsi Jateng tersebut. ''Lubang jalan muncul setelah banjir. Adapun lubang yang sudah ada, kini menjadi lebih besar,'' ujar Ali Mustofa, seorang warga Cepu, kemarin. Kerusakan parah bisa dijumpai di ruas jalan di depan Kantor Desa Mulyorejo. Lubang menganga hampir memakan seluruh badan jalan. Warga pun diminta hati-hati saat melintasi jalan tersebut. ''Jalannya berlubang sekitar 20 cm sampai 30 cm. Selain itu juga cukup lebar,'' tandas Ali Mustofa. Jalur Transportasi Kondisi itu harus segera mendapatkan penanganan serius dari pemerintah. Sebab selain jalur itu ramai kendaraan lintas provinsi, juga sebagai jalur transportasi warga sekitar. ''Paling tidak ada penangangan sementara,'' kata Pasiranto, seorang warga Mulyorejo. Dia mengungkapkan ruas jalan itu kerap diperbaiki hampir setiap tahun. Hanya saja ketika banjir datang, pasti rusak lagi. Banjir pada Senin (9/12) malam juga terjadi di lingkungan Sorogo, Kelurahan Ngareng. Selain itu juga kawasan stasiun lama dan beberapa tempat lain. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 20 hingga 50 cm. Akibatnya, banyak kendaraan roda dua maupun roda empat yang tak bisa melintas. Kalaupun ada yang memberanikan diri menerjangnya, kendaraan itu mogok. Air berangsur surut pada malam hari ketika hujan telah reda. Genangan air berangsur mengalir ke Sungai Bengawan Solo. ''Harus ada penangangan serius terkait banjir, termasuk penyebabnya. Setahu saya sejak dulu jalan Cepu-Randublatung mulai dari SMP 4 Cepu hingga Pasar Merah Mulyorejo, selalu banjir ketika hujan lebat dalam durasi lama,'' ujar Irma Isdiana, anggota DPRD Blora yang berdomisili di Kecamatan Cepu. Dia memperkirakan selain drainase air kurang berfungsi dengan baik, banjir terjadi karena pintu dam air tidak bisa difungsikan. Agar banjir tidak terulang lagi, sebaiknya warga membersihkan saluran air dari sampah maupun lumpur yang menyebabkan pendangkalan selokan. (H18-32,47) Post Date : 11 Desember 2013 |