|
SURABAYA (SINDO) Dalam jangka waktu empat bulan, tepatnya sejak JanuariApril,penderita diare di Surabaya mencapai 28.920 orang. Angka tersebut lebih rendah dari data sebenarnya karena data Dinas Kesehatan (Dindik) Kota Surabaya itu belum termasuk Mei lalu. Jika dibandingkan jumlah penduduk, rata-rata kejadian mencapai 29,62 kasus per 1.000 penduduk.Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan data nasional, yang mencapai 301 kasus per 1.000 penduduk.Kebanyakan diare diderita anak-anak. Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Higiene Sanitasi (P2P HS) Dinkes Kota Surabaya dr Ina Aniati mengatakan, meski angka diare terlihat besar, namun dibanding dengan daerah lain di Indonesia, kasus di Surabaya lebih rendah. Kalau dilihat angkanya memang tampak besar karena penduduk Surabaya banyak, ujar dia,kemarin. Ina menambahkan, ada dua cara penafsiran data yang ada di Dinkes Surabaya.Jika ditilik dari angka yang tercatat sekarang dan dibandingkan dengan kasus tahun-tahun sebelumnya, kasus diare menurun. Tapi jika ditafsirkan lain, jumlah penderita diare mungkin lebih besar.Tidak semua pasien diare dibawa ke puskesmas atau rumah sakit, tapi ke dokter umum sehingga datanya tidak masuk ke kami,kata dia. Dia menyarankan masyarakat selalu menerapkan pola hidup sehat dengan membiasakan cuci tangan sebelum makan atau setelah melakukan aktivitas. Beberapa waktu lalu telah kami gelar kampanye besar sebagai percontohan budaya cuci tangan. Secara berkelanjutan akan kami lakukan di daerah lain, imbuh Public Outreach and Communication Specialist USAID, Bintoro W Prabowo. (abdul rochim) Post Date : 06 Juni 2007 |