4.140 Rumah di Sulawesi Selatan Tergenang

Sumber:Kompas - 13 Juni 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Makassar, Kompas - Banjir yang melanda Sulawesi Selatan bagian utara terus meluas. Setelah luapan air dari Danau Sidenreng dan Sungai Bila di Kabupaten Sidrap menyusut, Kamis (12/6), giliran Kabupaten Luwu Utara dilanda banjir.

Tujuh dari 11 kecamatan di kabupaten yang terletak 400 km utara Kota Makassar itu terendam luapan Sungai Masamba, Baliase, Lampuawa, dan Rongkong. Luapan air setinggi 2-3 meter menggenangi 4.140 rumah penduduk, merendam 1.665 hektar ladang kakao, dan 466 hektar tanaman padi. Luapan air akibat guyuran hujan enam hari berturut-turut sejak pekan lalu itu membobol tanggul-tanggul yang dibangun pemerintah secara bertahap beberapa tahun terakhir.

Tim Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Pengungsi telah mengevakuasi ratusan warga korban banjir. Mereka diungsikan ke desa-desa lain yang aman dari banjir. ”Para korban juga telah diberi bantuan bahan pokok,” kata Kepala Bidang Bantuan Sosial Dinas Sosial Luwu Utara Jasrum.

Dari Sidrap dilaporkan, luapan air dari Danau Sidenreng dan Sungai Bila mulai surut. Banjir di Kecamatan Sidenreng, Dua Pitue, Panca Lautang, Tellulimpoe, dan Maritengngae, yang semula 2-3 meter, tinggal setengah. Namun, lebih dari 1.000 hektar tanaman padi di Kecamatan Dua Pitue terendam banjir. Demikian pula di Tellulimpoe. ”Tanaman padi berumur sebulan mulai membusuk,” ujar Alfian, aktivis pemantau banjir, Kamis.

Banjir yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah, juga mulai surut. Namun, sisa longsoran di lima titik di perbatasan Kabupaten Toli-Toli dan Buol masih menutup sebagian jalan trans-Sulawesi.

Menurut A Rifai (30), warga Jalan Veteran, Toli-Toli, selain arus lalu lintas, aktivitas di perkantoran dan sebagian sekolah belum pulih. Para pegawai dan siswa sekolah masih sibuk membersihkan kantor dan sekolah.

Di Sulawesi Tenggara, meski air mulai surut, hubungan transportasi di daerah banjir, terutama di ruas jalan nasional Kendari- Torobulu sepanjang 90 km, hingga Kamis petang belum normal. Kendaraan yang bisa melewati genangan air setinggi satu meter itu hanya truk-truk besar.

Bencana banjir dilaporkan Bupati Konawe Selatan Imran dalam forum rapat kerja para Bupati dan Wali Kota se-Sulawesi Tenggara di Kendari, Kamis. ”Sekitar 40 persen Konawe Selatan terendam banjir,” ujarnya.

Genangan air yang menenggelamkan jalan sepanjang 4 kilometer di Desa Ambesea belum memungkinkan angkutan umum beroperasi. (REN/YAS/NAR)



Post Date : 13 Juni 2008