3R Diterapkan Atasi Sampah

Sumber:Koran Sindo - 08 Juli 2007
Kategori:Sampah Luar Jakarta
BANDUNG(SINDO) Ketua DPRD Kota Bandung Husni Muttaqin mengakui,sistem Reduce,Reuse,dan Recycle (3R) terbukti efektif menanggulangi masalah sampah.

Karena itu, DPRD siap mendukung implementasi program tersebut secara menyeluruhdi Kota Bandung dengan mengalokasikan anggaran khusus pada APBD perubahan 2006.

Tidak perlu menunggu tahun anggaran mendatang.Kami dapat mengalokasikannya pada anggaran perubahan tahun ini.Namun, saya belum dapat memperkirakan besaran anggarannya, ujar Husni dalam Deklarasi Bandung 070707 Gerakan Masyarakat Revolusi Sampah (Mars) di Taman Ganesa Bandung,kemarin.

Hingga kini, kata Husni, Pemkot Bandung belum menemukan formula tepat penanganan sampah di Kota Bandung. Karena itu, masyarakat hanya bisa menunggu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di Kel Mekarmulya, Kec Rancasari, Gedebage.Namun,Pemkot juga belum bisa memaksimalkan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

Sistem 3R ini, papar Husni, telah diterapkan dalam penanganan sampah di RW 13 Kel Sekeloa,Kec Coblong.Masalah sampah di wilayah tersebut terbukti bisa ditanggulangi dengan sistem 3R. Hal tersebut menjadikan RW 13 menjadi Juara I Komponen RW Binaan Kecamatan dalam Lomba Lingkungan antar Kecamatan se-Kota Bandung 2007,3 Juni lalu.

Ini kan artinya 3R bisa dilakukan. Kita hanya perlu menyosialisasikannya kepada masyarakat agar terbiasa menggunakannya. Pemkot dapat meng-kloning sistem 3R di RW 13 tersebut ke wilayah lainnya. Hal tersebut harus terus dilakukan secara intens hingga pembangunan PLTS selesai,tandas Husni. Husni yakin, sistem 3R merupakan cara penanganan sampah yang paling tepat, ramah lingkungan,dan menyerap tenaga kerja.

Namun jika penerapannya dalam lingkup besar, harus mendapat dukungan dana dari Pemkot. Sementara itu,Ketua RW 13 Sholahuddin menjelaskan, warganya telah menggunakan sistem 3R sejak dua tahun lalu. Selain itu, pihaknya juga menggunakan mesin incinerator untuk menekan produksi sampah yang dihasilkan 1.700 warga. Saat ini, RW 13 memiliki 100 mesin yang masing-masing bernilai Rp130-150 ribu.

Semuanya itu kami adakan secara swadaya. Tidak pernah ada bantuan dari Pemkot, bahkan ketika kami memenangkan penghargaan Juara I lomba kebersihan, kata Sholahuddin. Dia yakin, sistem 3R bisa diimplementasikan di seluruh wilayah di Kota Bandung. Syaratnya, Pemkot mau ber-konsolidasi dengan stakeholder lainnya dalam upaya sosialisasi ke seluruh masyarakat.

Ketua Penyelenggara Deklarasi Gerakan Mars Henry Baskoro menegaskan, pihaknya siap memberi dukungan untuk pencanangan Gerakan 3R di Kota Bandung.Henry menargetkan, 200 volunteer peduli lingkungan hidup bisa menyosialisasikan sistem 3R ini di seluruh kelurahan dalam waktu enam bulan. Kami sudah mencobanya di Kec Cibiru dan Coblong,dan ternyata berhasil. Selama pe-merintah mendukung, sistem 3R ini bisa diterapkan secara menyeluruh, tegas Henry. (evi panjaitan)



Post Date : 08 Juli 2007