|
Tangerang Selatan, Kompas - Warga perumahan Pondok Payung Mas, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, mendesak agar Kali Ciputat yang melintasi permukiman mereka segera dinormalisasi. Perumahan ini kebanjiran setelah tanggul sungai sepanjang 25 meter di Perumahan Nerada longsor sehingga membendung aliran air. Sebuah rumah yang berdiri di atas tebing nyaris ikut runtuh. Warga menilai, bangunan rumah di bantaran kali telah merusak kali. ”Kami berharap kali segera dinormalisasi, tanggul dan dinding kali yang rusak diperbaiki sehingga warga tidak lagi kebanjiran,” kata Nico Rumate, Ketua RW 12, Cipayung, Ciputat, Senin (11/2). Hingga kemarin, puluhan rumah masih digenangi air setinggi 30-50 sentimeter. Sejumlah penghuni mengungsi di rumah keluarga atau tetangga. Menurut Nico, warga menentang pengembang perumahan Nerada tahun 2000 karena warga khawatir terhadap kondisi tanggul, sebab bangunan rumah berdiri tepat di bantaran kali. Petugas Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Tangsel menurunkan alat berat untuk menggali longsoran, guna membuka kembali aliran kali. ”Kita akan segera memperbaiki tanggul. Hari ini, material dan alat datang,” ujar Kepala DBMSDA Tangsel Retno Prawati. Untuk memperkuat bagian tebing yang longsor, sementara dipasang tumpukan karung berisi tanah. Retno menjelaskan, perbaikan tanggul yang longsor akan disatukan dengan kegiatan normalisasi Kali Ciputat. ”Normalisasi Kali Ciputat tahun 2013 ini oleh Provinsi (Banten). Karena memang ada anggarannya dari provinsi, nanti kita arahkan untuk memperbaiki longsor di perumahan Nerada,” tuturnya. Di Kota Tangerang, hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu malam kembali mengakibatkan Kali Angke meluap. Ketinggian air kali pada alat ukur di samping perumahan Ciledug Indah I, Pedurenan, Karang Tengah, menunjukkan angka tertinggi, yakni 200 sentimeter. Luapan Kali Angke menyebabkan sebagian rumah warga Blok A perumahan itu kembali tergenang 40 cm. Pekan lalu, hujan selama 1 jam membuat perumahan itu tergenang 30-40 cm. ”Tiga tahun lalu, setahun sekali kebanjiran. Tahun ini, Januari sampai Februari awal sudah tiga kali banjir,” kata Saraswati (39), warga Ciledug Indah. Banjir terus terjadi karena normalisasi Kali Angke yang seharusnya dimulai tahun 2012 sampai 2014 belum direalisasikan sebab terhalang NJOP. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana membangun tanggul laut raksasa pada tahun ini. Menurut Jokowi, tanggul laut sangat diperlukan jika tidak ingin warga Jakarta hidup di bawah air. ”Tahun ini- lah, jangan lama-lama. Mau tidak mau (tanggul) harus dibuat secepatnya kalau tidak ingin berada di bawah air,” kata Jokowi di Balaikota. (RAY/PIN/FRO) Post Date : 12 Februari 2013 |