Sariban (70), aktivis lingkungan hidup Kota Bandung,
berkeinginan pergi ke Jepang untuk belajar masalah pengolahan sampah dan
lingkungan hidup. Untuk mewujudkan keinginannya, Sariban akan segera mengirim
surat dan proposal ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Proposalnya
lagi saya susun, belum selesai. Nanti kalau sudah beres langsung dikirim ke
Presiden dengan tembusan ke Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung,"
kata Sariban, Minggu (18/8/2013).
Selama
ini, Sariban dikenal sebagai pahlawan kebersihan di Kota Bandung. Ia selalu
berkeliling ke berbagai daerah di Bandung untuk memunguti sampah. Dengan cara
seperti itu, Sariban ingin menunjukkan kecintaannya terhadap lingkungan dan
Kota Bandung.
Ia
bahkan tak segan mengingatkan orang untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Hal itu ia tekuni sudah cukup lama. Langkah itu yang justru membuat Sariban
mendapat tempat tersendiri di hati warga Bandung.
Saking
cintanya dengan kebersihan, pada 2001 lalu ia pergi ke Singapura dengan kocek
sendri. Tujuannya untuk melihat dan mempelajari pengolahan sampah dan
pengelolaan lingkungan hidup di sana.
"Di
sana saluran airnya bagus, airnya saja bisa untuk ngaca. Lingkungannya juga
bersih, tidak ada sampah berserakan sembarangan," jelasnya.
Ia pun
sempat menyampaikan hasil kunjungan dan apa yang didapatkannya ke Pemkot
Bandung. Awalnya ia berharap apa yang dipelajarinya diterapkan oleh Pemkot
Bandung. "Tapi sampai sekarang tidak diterapkan," ungkap pria empat
anak dan empat cucu itu.
Meski
begitu, Sariban mencoba menerapkan sendiri apa yang dipelajarinya dari
Singapura. Ia menjadikan kawasan di Jalan Pahlawan sebagai percontohan. Sejak
2007, ia menggarap daerah itu agar mendekati seperti Singapura yang bebas
sampah plus dengan taman yang apik.
"Sampai
sekarang belum selesai. Enggak ada yang bantuin, semuanya saya kerjain
sendiri," ujarnya.
Terkait
rencana kunjungannya ke Jepang, Sariban mengaku mendapat informasi dari banyak
orang. "Di sana katanya pengelolaan sampah dan lingkungannya lebih bagus
dari Singapura," paparnya.
Ia
berharap, hasil kunjungannya nanti bisa diterapkan oleh pemerintah, khususnya
Pemkot Bandung. "Tapi sekarang masih buta di sana seperti apa
pengelolaannya. Makanya mau ke sana, biar tahu, mudah-mudahan nanti diterapkan
di sini," ucapnya.
Dengan
mengirim proposal ke SBY, ia berharap mendapat kemudahan mulai dari biaya
transportasi, akomodasi, hingga akses di Jepang untuk datang ke tempat
pengolahan sampah yang dikelola pemerintah setempat.
Ia
bahkan berkeinginan didampingi penerjemah karena sama sekali tidak mengerti
bahasa Jepang. "Kalau bahasa Inggris bisa sedikit-sedikit, what's your
name," kelakar Sariban.
Ia
lalu meminta doa dari semua pihak agar keinginannya bisa terwujud. "Mohon
doanya," pinta Sariban.
Post Date : 19 Agustus 2013
|