38 Desa di Cilacap Kekurangan Air Bersih

Sumber:Kompas - 19 September 2008
Kategori:Air Minum

Cilacap, Kompas - Sebanyak 38 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kekeringan. Akibatnya, sawah di wilayah itu tidak dapat ditanami dan warga kekurangan air bersih.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Cilacap Sumaryo, Kamis (18/9), mengungkapkan, wilayah yang kekeringan adalah delapan desa di Kecamatan Kawunganten, delapan desa di Bantarsari, dua desa di Patimuan, lima desa di Kampung Laut, tiga desa di Cimanggu, satu desa di Gandrungmangu, lima desa di Kedungreja, tiga desa di Nusawungu, dua desa di Jeruklegi, dan satu desa di Kesugihan.

Kekeringan menyebabkan sumber air tak cukup memenuhi kebutuhan air bersih warga. Mereka bergantung pada pasokan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui PDAM.

Kekeringan juga mengakibatkan petani dalam dua bulan terakhir tak dapat menanami lahannya. Beberapa petani berusaha menanam kacang, tetapi banyak yang tanamannya kering.

Kekeringan juga terjadi di wilayah Banyumas yang berbatasan dengan Cilacap. Di Desa Kalisalak, Kecamatan Lumbir, sudah empat bulan petani tak dapat menanami sawahnya. Seperti dituturkan seorang petani, Mukinah (43).

Sebagian petani yang lahannya kering memilih membuat batu bata. Petani penggarap beralih profesi sebagai buruh pembuat batu bata. Mereka mendapatkan upah Rp 20.000 per 1.000 batu bata. Harga 1.000 batu bata adalah Rp 250.000.

12 reservoir rusak

Wakil Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Fernandes di Kefamenanu, NTT, Kamis, mengatakan, 12 unit reservoir (penampungan air) dan pipa sepanjang 10.585 meter yang dibangun dengan dana Rp 1,2 miliar tahun 2007 tidak dapat difungsikan. Selama setahun proyek itu tidak mengalirkan air dan dibiarkan telantar oleh kontraktor.

”Kami telah memanggil Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah untuk memperbaiki. Namun, setelah diperbaiki tetap bermasalah. Pembangunan reservoir dan jaringan pipa tidak sesuai bestek,” katanya.

Menurut anggota DPRD TTU, Johanes Tnesi, hasil kunjungan ke lokasi menemukan 12 unit bak bocor. Pipa induk dari sumber air ke bak hanya satu batang berukuran 2 dim. Adapun pipa yang mendistribusikan air ke permukiman penduduk ada dua batang berukuran 5 dim. Seharusnya pipa utama dari sumber air ke bak jauh lebih besar dan lebih banyak daripada pipa penyalur air keluar dari bak. (HAN/KOR)



Post Date : 19 September 2008