|
Puluhan ibu rumah tangga di Dusun Blandit, RT 13, RW 5, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang mengantre air bersih dari tangki PMI lantaran sumber air yang biasa mereka ambil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mengering. MALANG– Kekeringan melanda Dusun Blandit, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Sekitar dua bulan terakhir, warga dusun ini kesulitan memperoleh air bersih. Ini terjadi akibat tandon air di Dusun Blandit sudah kering dan tidak ada lagi sumber mata air yang bisa dimanfaatkan. Bila tidak ada bantuan pasokan, warga terpaksa harus menempuh perjalanan sekitar 2 kilometer untuk memperoleh air bersih di Dusun Banyol. Kemarin, warga dusun yang terletak di lereng sisi barat Gunung Semeru tersebut mendapatkan bantuan air bersih dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang sebanyak 10.000 liter. “Kalau tidak ada bantuan semacam ini, ya kami terpaksa pergi ke dusun sebelah,” ujar Muji, 40 warga RT 13 RW 5 Dusun Blandit, Desa Wonorejo. Bukan usaha yang gampang untuk mendapat air tersebut. Muji harus mengantre sejak pukul 01.00 WIB dini hari dan baru mendapatkan air bersih sebanyak tiga jiriken selepas subuh, yaitu sekitar pukul 05.00 WIB. “Kalau tidak mengantre, ya tidak dapat air bersih. Air ini digunakan untuk kebutuhan memasak, mandi, mencuci, dan minum ternak,” ujarnya. Katiah, 60, warga lainnya mengaku sudah tiga bulan ini kesulitan air bersih. Pada musim kemarau, biasanya warga mengambil air bersih dari mata air Tretes di lereng Gunung Semeru. Tetapi sumber air tersebut saat ini juga sudah mengering sehingga tak bisa lagi diambil airnya. “Sehari hanya bisa mengumpulkan tiga jiriken air bersih. Makanya ya dicukup-cukupkan,” terangnya. Kepala Desa Wonorejo Poniman mengakui desanya memang selalu kesulitan air bersih pada musim kemarau. Ini disebabkan letak geografis desa yang berada di dataran tinggi. “Setiap tahun kondisinya memang seperti ini. Kami sudah meminta bantuan pemerintah untuk membuat sumur bor. Sudah ada survei yang dilakukan, tetapi hingga kini belum ada realisasinya,” tuturnya. Kepala Sub Seksi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang, Muji Utomo mengatakan, sebelumnya memang sudah ada permintaan dari desa dan kecamatan untuk penyaluran air bersih. Namun PMI hanya mampu menyalurkan air bersih dua hari sekali dengan volume 10.000 liter. “Berdasarkan laporan yang kami terima, mereka sudah dua bulan ini kesulitan air bersih. Kami mencoba memaksimalkan tenaga yang ada untuk memberikan bantuan penyaluran air ini,” terangnya. Selain Desa Wonorejo, pada musim kemarau permintaan bantuanpenyaluranairbersihjuga datang dari wilayah Kecamatan Pagak dan Kecamatan Kalipare. Tetapisampaisaatini, permintaan tersebutmasihbelumada. Sementara itu, selama musim kemarau ini kondisi simpanan air di Bendungan Ir. Sutami, Karangkates, Kabupaten Malang, dipastikan masih sangat aman, meskipun saat ini mengalami penurunan elevasi. Menurut Corporate Communication Perum Jasa Tirta I, Tri Harjono, jika elevasi tertinggi di Bendungan Ir. Sutami mencapai 272,5 meter di atas permukaan laut (mdpl), saat ini elevasinya turun menjadi 266,69 mdpl. Menurutnya, penurunan elevasi tersebut masih di atas pola elevasi air di musim kemarau. “Elevasi air di Bendungan Ir. Sutami, pada musim kemarau polanya mencapai 266,65 mdpl. Sementara saat ini masih 266,69 mdpl. Artinya, layanan air untuk irigasi, listrik, dan PDAM masih sangat aman,” tegasnya. yuswantoro Post Date : 18 September 2013 |