|
Pengelola Bank sampah bisa jual sampah Rp4 juta dalam sebulan. "Kita dalam sebulan menjual 3 kali sampah ke pengepul dan ke eksportir totalnya dalam sebulan sekitar Rp4 juta," tutur pengelola bank sampah Delima, Prakoso, kepadaINILAH.COM di Jakarta, akhir pekan. Letak bank sampah Delima berada di Jl. Delima 4 Rt16/03 kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit Jakarta Timur. Menempati lahan 200 meter persegi milik perumnas. Prakoso menjelaskan, hasil penjualan itu berasal dari setoran masyarakat yang menyetor sampah ke bank sampah. Hanya saja, mereka akan mendapatkan imbal hasil setelah tiga bulan berjalan. Jadi tidak ada pembayaran tunai kepada nasabah Warga, lanjut Prakoso, merasa antusias mengirimkan sampah baik organik maupun non organik ke bank sampah. Meskipun warga belum bisa mengambil uang secara tunai dari penyerahan sampah mereka. Nasabah yang menyetor sampah, sebulan 3 kali menyetor ke bank sampah. "Saya kemarin menyerahkan sampah dengan nilai jual Rp235.750. Tapi ngambilnya nanti pas lebaran saja," ucap Sri Rahyuni salah satu nasabah. Prakoso juga menjelaskan, untuk nasabah Delima, ada sekitar 204 nasabah yang telah bergabung. Nasabah datnganya bukan hanya dari sekitar kelurahan Malaka Sari namun merambah ke daerah lain yaitu Tambun Bekasi dan Bintaro. Dari 204 nasabah telah terkumpul uang hasil penjualan Rp24 juta sepanjang 2012. Untuk sampah organik telah tercipta kompos dengan harga jual Rp5 ribu/2kg dan kompos cair Rp10/kg. Kompos ini wajib dibeli oleh para RT sekitar Kelurahan Malaka. Sementara itu, Ketua Bank Sampah RW2 Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit Jakarta Timur, Sere Rohana Napitupulu, menjelaskan penjualan di bank sampah tempatnya telah menjual sampah ke pengepul Rp2.350.750 pada Mei ini. Hasil penjualan disisihkan 30% untuk pengelola bank sampah dan 70% adalah milik nasabah. Nasabah yang dimiliki bank sampah mencapai 114 nasabah. Sampah -sampah yang dikumpulkan ke bank sampah berupa kardus, duplex, plastik keras, plastik lunak, kaleng lunak, kaleng keras, botol plastik, koran, besi dan yang sejenisnya. Tutup aqua botol diberi harga Rp2000/kg, koran kardus Rp3000/kg dan botol plastik Rp6000. Selain mengumpulkan sampah, Prakoso juga memanfaatkan lahan bank sampah dengan membudidayakan ikan lele. Panen ikan lele empat bulan sekali. "Kita jual ke masyarakat Rp14 ribu/kg, hitungan kami penjualan ikan lele ini ditaksir Rp14 ribu dikali 100 kg ikan" ucapnya. Post Date : 13 Mei 2013 |