|
Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, berencana membangun fasilitas ‘septic tank’ komunal, yang digalakkan dengan menggunakan metode pengolahan sampah melalui metode 3R (reuse, reduce, recycle), dan rehabilitasi rumah tidak layak huni. Menurut Koordinator Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi, Andrea Sucipto, hingga Mei 2013 sudah 12 lokasi yang terbangun sarana sanitasi memadai. Sebanyak sembilan unit tambahan akan dibangun tahun ini. “Semuanya atas bantuan dari pemerintah pusat,” katanya menjelaskan. Rencana tersebut, kata Sucipto untuk meminimalisir daerah bekasi yang masih memiliki sanitasi buruk. Pemkot Bekasi mencatat sebanyak 20 persen dari total 2,5 juta penduduk di wilayah setempat belum memiliki fasilitas sanitasi yang memadai. “Ada 34 titik di seantero Kota Bekasi yang belum terakses sarana sanitasi yang memadai,” ujar Andrea Sucipto di Bekasi, Rabu. Menurut dia, kondisi itu tersebar, antara lain, di Kecamatan Bantargebang, Margahayu, Medan Satria, Bekasi Jaya, Kalibaru, Teluk Pucung, dan Pejuang. Wilayah itu, kata dia, tidak semuanya berdekatan dengan daerah aliran sungai (DAS), tetapi permukiman padat penduduk yang lingkungannya kumuh dan penduduknya miskin. “Kami merasa perlu menekan kondisi itu dalam rangka mencapai ‘millenium development goals’ dengan program ‘Setop Buang Air Sembarangan 2014′,” katanya. Menurut dia, lokasi tersebut akan dijadikan kawasan prioritas yang segera mendapatkan program rencana pengembangan. “Penyediaan sanitasi yang baik tidak cukup sekedar membangun sarana mandi cuci kakus (MCK) yang layak, tetapi juga mendesain kawasan permukiman tersebut menjadi lebih baik,” katanya.
Post Date : 14 Juni 2013 |