35% Warga Sulit Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 26 Mei 2008
Kategori:Air Minum

BANDUNG(SINDO)– Sekitar 1,8 juta atau 35% dari 2,3 juta jiwa penduduk Kota Bandung masih sulit mengakses pelayanan air bersih.

Data dari Bandung Institut of Governance Studies (BIGS), berdasarkan survei di lapangan, sekitar 56% pengguna air di Bandung mengaku tak puas dengan pelayanan karena tak sesuai yang diharapkan (berita terkait di hal 11). Direktur BIGS Siti Fatimah mengatakan, alokasi anggaran untuk sarana penyediaan air bersih di Kota Bandung pun sangat minim.

”Pada tahun 2007 anggaran untuk air bersih baru mencapai 11%. Dari sini sudah menandakan kebijakan pemerintah belum maksimal untuk menjamin ketersediaan air bersih.Anggaran tersebut dinilai sangat kecil dibandingkan dengan anggaran penyediaan lainnya,” papar Siti saat ditemui SINDO kemarin. Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung Enrizal Nazar menambahkan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung harus memperbaiki sistem yang ada saat ini.

Menurut dia, PDAM seringkali beralasan air yang dipasok untuk warga Kota Bandung hilang. Padahal,warga tidak bisa mengaksesnya karena tidak terjangkau. ”Hilangnya air yang disebutkan mencapai 47%, PDAM menyebutkan bahwa hilangnya air tersebut karena kerusakan infrastruktur atau fisik.Namun, sebagai warga yang berhak mendapatkan akses air bersih, kita harus tinjau lagi, apakah benar kehilangan itu disebabkan oleh fisik?” ujar Enrizal saat dihubungi SINDO kemarin. Dia menilai,janggal jika kehilangan air yang mencapai 47% itu disebabkan murni karena kerusakan infrastruktur.

Pasalnya,menurut Enrizal, jika itu terjadi Kota Bandung akan mengalami banjir hebat. ”Karena, kan pipanya berada di wilayah Bandung Utara, dan jika pipa itu rusak air akan menyembur dan membanjiri kota. Semua akan kena musibah banjir.Sementara air yang mengalir di pipa tersebut 2.500 meter kubik,”jelas dia. Menurut Enrizal, hilangnya air yang merupakan hak warga kota ini kebanyakan disebabkan karena ketidakdisiplinan petugas pengukur meter air yang diduga sering melakukan pemeriksaan manipulatif.

Dia menyebutkan banyak petugas PDAM Kota Bandung yang malas mengecek ke rumah-rumah warga. Enrizal menilai, data yang disebutkan oleh PDAM yang mengklaim telah mampu meng-cover65% penduduk di Kota Bandung,tidak valid.Pasalnya, menurut perhitungan rasional, PDAM yang hanya mengandalkan 140 sambungan pipa air tidak akan mungkin dapat melayani warga Kota Bandung yang mencapai 2,2 juta lebih dan 568 lebih rumah.

”Data itu perlu dipertanyakan. Dan dihitung lagi, jika memang sudah 65% berarti sudah 1,5 juta penduduk yang terlayani dengan asumsi 140.000 rumah yang berisi lima orang, dengan jumlah sambungan pipa yang sekarang, mungkinkah itu bisa terealisasi?” tanya Enrizal. Menurut dia, dengan perhitungan rasional menggunakan data-data yang ada, PDAM baru hanya dapat melayani 400.000 warga Kota Bandung atau hanya 20%-nya saja.DPRD, aku Rizal, telah mengirimkan surat rekomendasi untuk bisa dipelajari oleh pihak PDAM.

”Seharusnya PDAM itu memiliki political will untuk bisa berubah dan dapat meningkatkan pelayanannya untuk masyarakat. Tapi hingga kini, tidak ada perubahan dari sana,” pungkas Enrizal. Sementara itu, Direktur Air Kotor PDAM Kota Bandung Komar mengakui, baru 65% warga Kota Bandung yang menikmati akses air bersih. Dari jumlah 2,2 juta warga, sisanya 1,5 juta belum bisa mengakses air bersih. Pasalnya, debit air yang dimiliki PDAM saat ini baru mencapai 2.600 liter per detik.

”Nah, kalau ingin seluruh warga Kota Bandung ingin terlayani air bersih, debit air PDAM yang harus menambah debit air menjadi sebesar 4.600 liter per detik. Saya yakin warga Kota Bandung akan mendapatkan akses air bersih,” ujar Komar kemarin. Dia menjelaskan, minimnya akses air bersih tersebut karena debit air yang dimiliki Kota Bandung sudah tak memadai.

Pasalnya infrastruktur alam hutan sudah beralih fungsi, sehingga tak ada lagi yang menahan air tanah. Untuk saat ini PDAM Kota Bandung masih mengandalkan air permukaan tanah,Sungai Cikalong dan sebagian masih didatangkan dari wilayah Kabupaten Bandung. Pihak PDAM,kata Komar, akan tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk masyarakat. Saat ini pihaknya tengah mengupayakan penambahan debit air sebesar 600 liter per detik yang diambil dari Dago Bangkok, Kecamatan Dago. (krisiandi sacawisastra/ dede ibin muhibin/ yugi prasetyo) 



Post Date : 26 Mei 2008