|
Pemrintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur mengembangkan mesin pengolah sampah untuk memroses sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM). Inovasi ini sebagai usaha mencari pembaharuan di dalam mengolah sampah. “Kami minta BBM yang dihasilkan dikaji lebih jauh mengenai kandungannya,” kata Bupati Bojonegoro Suyoto, di sela-sela melihat proses kerja mesin pengolah sampah itu di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah milik pemkab di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Selasa (16/04/2013). Didampingi Kepala Dinas Kerbersihan dan Pertamanan Nurul Azizah, ia menyatakan mesin pengolah sampah plastik ini merupakan prototipe mesin pengolah sampah, yang kemungkinan bisa dikembangkan kalau memang hasilnya secara ekonomis menguntungkan. “Kalau memang BBM yang dihasilkan belum ekonomis dijual keluar, ya paling tidak dimanfaatkan sendiri,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Nurul Azizah menjelaskan mesin pengolah sampah yang bisa memroses sampah plastik menjadi BBM itu merupakan hasil pengembangan sendiri yang diperkirakan menghabiskan dana Rp50 juta. Ia menyebutkan peralatan mesin pengolah sampah yang ada, di antaranya pipa yang dilengkapi mesin penyedot gas metan (CH4), bejana, dan tungku yang dimanfaatkan untuk membakar sampah plastik. Proses kerjanya, lanjutnya, sampah plastik bisa botol air mineral yang lainnya setelah dipotong-potong dimasukkan ke dalam mesin pembakar. “Proses pengolahan sampah tidak membutuhkan BBM dari luar. Seperti pembakaran sampah plastik ini memanfaatkan gas metan dari sampah yang sudah diolah,” jelas dia. Dari hasil uji coba yang dilakukan, lanjutnya, sebanyak 10 kilogram sampah plastik menghasilkan solar 5 liter, premium 1,5 liter dan minyak tanah 1,5 liter dengan waktu pengolahan selama empat jam. “Kita memang belum melihat kandungan BBM yang dihasilkan. Tapi solar yang dihasilkan ketika dimanfaatkan untuk mesin pemotong sampah plastik asapnya tidak hitam,” tuturnya. Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya akan terus mengembangkan mesin pengolah sampah dengan bahan sampah plastik menjadi BBM bekerja sama dengan masyarakat untuk mengumpulkan sampah plastik. “Kami berani membeli sampah plastik dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan harga di pengepul,” tukasnya. Ia juga menambahkan pihaknya juga mampu mengolah sampah menjadi pupuk organik yang sudah dipasarkan keluar dengan hasil 250 kilogram/dua pekan. Post Date : 17 April 2013 |