Pelebaran TPA Cipayung Mendesak

Sumber:Jurnal Nasional - 17 September 2013
Kategori:Sampah Jakarta
PEMERINTAH Kota Depok mulai serius membahas rencana perluasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Bahkan, pembahasan tentang rencana pembebasan lahan sudah dilakukan.

“Pimpinan sudah memberikan arahan untuk melanjutkan pembebasan lahan di wilayah Pasir Putih seluas enam hektare. Arahnya memang ke Pasir Putih, tidak ke Citayam maupun ke Cipayung,‘ ujar Wakil Wali Kota Depok, Idris Abdul Somad, Senin (16/9).

Idris menambahkan, saat ini pemerintah kota tengah mengurus masalah admistrasi. Ditargetkan, tahun 2014 perluasan TPA dapat direalisasikan, termasuk infrastrukturnya. Saat ini pemerintah hanya mampu mengangkut sampah 41 persen dari kapasitas TPA yang ada seluas 11 hektare.

Dengan diperluasnya TPA menjadi 17 hektare, sampah yang dapat masuk diharapkan mencapai lebih 60 persen. “Jika tidak diperluas, saat ini risikonya terlalu besar, karena dapat dipastikan terjadi penumpukan sampah di luar TPA. Berarti ada sekitar 59 persen sampah yang ada di masyarakat dan harus dikelola,‘ urainya.

Idris menjelaskan, perluasan TPA Cipayung saat ini dirasa sangat mendesak. Sebab, populasi penduduk Kota Depok saat ini mencapai 1,9 juta. Maka, praktis produksi sampah pun akan meningkat. “Soal adanya penolakan masyarakat, hal itu akan dikomunikasikan secara mendalam,‘ katanya.

Dikatakan pula, pemerintah telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah Pasir Putih, Kecamatan Sawangan. “Perluasan lahan di Pasir Putih bukan semata-mata untuk tempat penampungan sampah, melainkan nanti akan dilakukan pengolahan sampah dengan teknologi yang canggih agar tidak berbau,‘ katanya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Rintis Yanto mengungkapkan, DPRD telah mengesahkan alokasi anggaran untuk perluasan TPA Cipayung ke wilayah Kelurahan Pasir Putih. “Anggarannya kurang lebih Rp25 miliar untuk pembebasan lahan. Memang, kami mengarahnya ke wilayah Pasir Putih,‘ ungkapnya.

Di tempat berbeda, anggota Komisi C Edi Sitorus mempertanyakan kinerja pemerintah dalam mengatasi masalah sampah. Padahal, pemerintah memiliki program pembangunan Unit Pengolahan Sampah (UPS). "Program UPS sudah menghabiskan anggaran sangat banyak. Lalu, apa manfaatnya bagi warga Depok? Ngapain juga harus melebarkan TPA?" tanyanya, retoris.

Harusnya, kata Edi, Pemerintah Kota Depok mempertanggungjawabkan terlebih dahulu program UPS kepada warga. "Buat apa mendirikan banyak UPS kalau hanya dijadikan lahan menghabiskan proyek," katanya. Iskandar Hadji


Post Date : 17 September 2013