Distribusi
air bersih masih terputus untuk korban bencana di Takengon, Kabupaten Aceh
Tengah menyusul rusaknya mesin PDAM Tirta Tawar akibat gempa 6,2 Skala Richter
mengguncang daerah itu, Selasa (2/7/2013).
Pejabat Pemkab Aceh Tengah Windi Darsa yang
dihubungi dari Banda Aceh, Rabu, menyebutkan korban gempa hingga kini tidak
bisa menikmati suplai air bersih dari PDAM Tirta Tawar Takengon.
"Dirut PDAM Tirta Tawar M Daud mengatakan
terputusanya suplai air bersih itu karena instalasi rusak berat akibat gempa
kemarin," kata Windi mengutip pernyataan Dirut PDAM Tirta Tawar Takengon.
Mesin PDAM Tirta Tawar di Mandele rusak karena
tanah lokasi mesin amblas antara tiga hingga tujuh meter akibat gempa.
Namun, Windi menjelaskan pihak PDAM terus berupaya
mendatangkan teknisi untuk memperbaiki mesin dan pipa di sejumlah lokasi yang
rusak guna memperlancar kembali suplai air bersih kepada penduduk.
Sementara itu, ia menjelaskan masyarakat takut
tinggal di dalam rumah berkonstruksi beton pascagempa kendati kontruksinya
masih layak.
"Pascagempa, warga mencari tempat tinggal
dari bangunan kayu karena takut tinggal di rumah berkonstruksi beton meski
masih layak huni," kata dia menambahkan.
Di pihak lain, Windi Darsa menyebutkan aktivitas
pedagang masih lumpuh pada hari kedua gempa, hanya sebagian kecil yang membuka
kios atau kedai di Takengon.
"Tidak ada aktivitas pasar. Masyarakat Aceh
Tengah masih trauma atau dalam kondisi berduka pascagempa," katanya
menambahkan.
Selain itu, ruas jalan yang menghubungkan Takengon
ke Ujung Paking dan beberapa kampung di Kecamatan Bintang juga tertimbun
longsor yang berdampak terputusnya transportasi ke wilayah itu.
Post Date : 04 Juli 2013
|