|
BANDUNG, KOMPAS - Dampak luapan Sungai Citarum di wilayah Bandung Selatan, Jawa Barat, semakin luas setelah hujan mengguyur kawasan itu pada Rabu malam lalu. Akibatnya, sebanyak 9.553 rumah di Kecamatan Bale Endah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang tergenang hingga 3 meter. Dari pantauan Kompas, Kamis (14/2), genangan air di antaranya menyebabkan Jalan M Toha, yang menghubungkan kawasan industri dengan Kota Bandung, terputus. Begitu pula jalan penghubung antara Dayeuhkolot dan Bale Endah. Dua daerah tersebut terputus akibat genangan air setinggi 1 meter sehingga pengguna jalan hanya bisa melalui Kecamatan Bojongsoang untuk menuju wilayah timur di Kabupaten Bandung. Menurut Ayi Sulaeman, warga Kecamatan Bojongsoang, puncak genangan terjadi pada Kamis dini hari yang mencapai hampir 3 meter. Hal serupa juga diungkapkan oleh Dede Fatah, seorang relawan, yang ditemui di Bale Endah. ”Setidaknya ada 100 warga yang dievakuasi pada Rabu malam saat genangan terus meninggi. Padahal, sebelumnya mereka menolak untuk mengungsi karena menganggap masih bisa bertahan di tingkat dua rumahnya,” tutur Dede. Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Cecep Hendrawan mengatakan, banjir yang terjadi sejak Rabu malam lalu, dan beberapa hari sebelumnya, telah merendam sebanyak 9.553 rumah, 18 gedung sekolah, 44 tempat ibadah, dan 17 fasilitas umum. Dari 30.558 jiwa penduduk di delapan desa ataupun kelurahan yang terkena banjir, sebanyak 1.730 jiwa telah mengungsi. Menurut Cecep, banjir bandang juga sempat melanda wilayah timur di Kabupaten Bandung. Akan tetapi, banjir tidak sampai menggenangi rumah warga. Sementara itu, banjir setinggi lebih dari 1 meter juga melanda sedikitnya tujuh desa di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Banjir terjadi akibat meluapnya sungai setelah hujan deras yang berlangsung sejak Rabu lalu. Berdasarkan data sementara dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Dinas Sosial Tabalong, sedikitnya 300 rumah warga terendam, termasuk tempat ibadah dan fasilitas umum. Diedin, relawan dari Tagana yang dihubungi dari Kabupaten Kotabaru, mengatakan, wilayah yang terendam antara lain adalah Kecamatan Bintangara, Pujung Pasarmah, Tanjung, dan Kalua. Juga sejumlah kecamatan lainnya, seperti Murung Pudak dan Pugaan. ”Kami masih memantau kecamatan lainnya. Sebab, air biasanya akan mengalir ke hilir, seperti di Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Barito Kuala,” ujarnya. Menurut Diedin, warga yang rumahnya terendam cukup tinggi akhirnya mengungsi ke tetangga terdekat. Sejauh ini, bantuan makanan dan obat-obatan telah disalurkan kepada para korban banjir. Puting beliung Di Malang, Jawa Timur, Kepala BPBD Kun Mardiana mengatakan, guna mengantisipasi tingginya curah hujan pada pertengahan Februari ini, pihaknya telah mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada. Alasannya, tingginya curah hujan dikhawatirkan dapat menyebabkan banjir, apalagi jika disertai terjangan puting beliung. ”Wilayah-wilayah seperti Batu dan ruas jalan Batu-Pujon selama ini terus-menerus turun hujan deras dengan curah hujan yang tinggi dan puting beliung sehingga menghadapi ancaman banjir,” ungkapnya. Banjir dan puting beliung juga melanda wilayah di selatan Kabupaten Malang, yaitu di Pantai Sendang Biru. Meskipun tak ada korban jiwa, banjir dan puting beliung telah merendam dan merusak ratusan rumah. Untuk mengurangi beban korban bencana itu, Pemerintah Kabupaten Malang telah mengirim bantuan. Bantuan di antaranya berupa paket mi instan.(ELD/WER/ODY) Post Date : 15 Februari 2013 |