Pemkab
Purwakarta berencana menata ulang pengelolaan sampah di TPA Cikolotok, yang
terletak di Desa Margasari Kecamatan Pasawahan. Nantinya, pemerintah setempat
akan bekerja sama dengan perusahaan di India untuk mendaur ulang sampah menjadi
listrik.
Meski
baru rencana, sepertinya program tersebut belum bisa direalisasikan. Mengingat,
masih terganjal ketersediaan sampah di Purwakarta.
Menurut
Wakil Bupati Purwakarta, Dadan Koswara, rencana kerja sama ini bisa saja
terjadi dalam waktu beberapa tahun ke depan. Akan tetapi, yang menjadi
persoalannya, yakni jumlah sampah di Purwakarta belum mencukupi untuk membangun
sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) berdaya tinggi.
“Untuk
membuat sebuah nota kesepahamannya saja masih kesulitan karena di TPA Cikolotok
setiap hari harus terkumpul sampai 500 ton. Namun, sekarang baru bisa sekitar
90 ton,” kata Dadan kepada wartawan, Rabu (12/6).
Tapi,
terang Dadan, rencana tersebut bisa saja terealisasi jika seluruh masyarakat
dan Pemkab dapat bekerja dengan maksimal. Salah satunya, bisa dilihat dari
pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga yang masih sembarangan ke sejumlah
tempat. Padahal pemerintah melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) sudah
siap untuk mengambil sampah di depan rumah penduduk atau perumahan.
“Tinggal
kesadaran masyarakat saja. Di mana dalam membuang sampah, harus sama yaitu di
tempat yang sudah disediakan. Kemudian, DKP tinggal mengambil sampah tersebut
untuk kemudian dibuang ke TPA Cikolotok. Jika terkumpul, sampah ini bisa
dikelola menjadi listrik,” katanya.
Post Date : 13 Juni 2013
|