|
Ratusan keluarga di Kelurahan Oesao, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini masih mengkonsumsi air kali, karena kesulitan mendapatkan air bersih. Berdasarkan pantauan Tempo, Senin, 29 April 2013, air kali itu digunakan untuk mandi, memasak, mencuci air, dikonsumsi. Untuk mendapatkan sumber air bersih, warga membuat lubang-lubang jebakan air di pinggiran Kali Oesao. Air itu yang digunakan untuk konsumsi setiap harinya. Perkampungan itu tidak memiliki sumber air bersih yang bisa dimanfaatkan warga, sehingga warga pun terpaksa mengkonsumsi air Kali Oesao di kelurahan itu. Salah satu warga Kelurahan Oesao, Taroci Majeni, mengaku terpaksa mengkonsumsi air kali karena ketiadaan sumber mata air dan jaringan perpipaan ke tempat tinggal warga. "Mau bagaimana lagi, tidak ada sumber mata air dan jaringan pipa. Jadi kami harus ambil air di kali ini," katanya. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, menurut dia, warga terpaksa membuat lubang di tepi kali itu. Air hasil resapan itu yang digunakan untuk kebutuhan memasak, mencuci, dan air bersih. "Kalau untuk cuci dan mandi, langsung dilakukan di kali itu," katanya. Dia pun berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk membuat jaringan perpipaan ke permukiman warga, sehingga krisis air yang dialami warga pada musim kemarau bisa teratasi. "Kami belum terjamah bantuan pemerintah, khususnya air bersih," katanya. Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Kupang, Stef Baha, mengatakan Kelurahan Oesao bukan merupakan daerah yang rawan krisis air bersih, sehingga program Pansimas belum masuk ke daerah itu. Namun, pemerintah telah membangun sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih di daerah itu. "Oesao tidak tergolong daerah yang rawan air bersih. Tapi kami juga telah membangun banyak sumur bor," katanya. Khusus program Pansimas air bersih, katanya, diprioritaskan bagi daerah-daerah yang rawan kekurangan air bersih, dan daerah itu juga punya potensi baru, sehingga memungkinkan daerah itu dikembangkan. "Program Pansimas belum masuk ke Kelurahan Oesao," katanya. Post Date : 30 April 2013 |