326 Rumah Rusak Dihantam Banjir

Sumber:Koran Sindo - 02 Juni 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

CIAMIS(SI) – Sebanyak 326 rumah di Desa Kadupandak, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, rusak dihantam banjir akibat tanggul penampung air DAM.

Singapraya jebol karena gerakan tanah sekitar pukul 02.00 WIB dini hari kemarin. Ratusan jiwa terpaksa mengungsi, aktivitas warga seperti perkantoran, sekolah dan lalu-lintas lumpuh. Selain merusak ratusan rumah banjir, banjir merendam 115 hektare (ha) pesawahan terendam. Sejumlah proteksi tebing ambrol dan menghanyutkan budidaya ikan dan peternakan ayam warga.

Bendungan air DAM Singapraya di Blok Cikutagana RT01/06, Dusun Karangsari, Desa Kadupandak, yang dibangun tahun 2002 jebol sepanjang 20 meter dibagian penyangga. Seketika mengalirkan debit air merendam wilayah permukiman penduduk dan pesawahan. Sejumlah tempat pendidikan yang terkena dampak banjir seperti SDN 1 Kadupandak dan Pesantren Kadupandak terpaksa diliburkan. Pantauan Seputar Indonesia dilokasi bencana, banjir yang berlangsung sekitar enam jam mulai surut sekitar pukul 08.30 WIB.

Sementara tidak jauh dari lokasi banjir, sejumlah ruas jalan terputus akibat gerakan tanah dan tertimbun longsor.Ratusan jiwa di Dusun kadupandak pun disibukan mengemas barang-barang berharga mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Menurut Aswandi, 70, warga Dusun Karangsari RT06/03, Desa Kadupandak peristiwa banjir berlangsung setelah hujan deras mengguyur wilayahnya sejak Senin (31/05) sekitar pukul 23.00 WIB.

“Saat itu perasaan kami sudah tidak enak, karena hujan turun sangat deras. Menjelang dini hari tepatnya pada pukul 02.00 WIB, tadi (kemarin) tiba-tiba terdengar suara gemuruh air yang sangat besar menggenangi rumah penduduk dan sekolah.Rupanya air tersebut berasal dari bendungan yang jebol,” kata Aswandi.

Usup Sahrudin, 60, korban gerakan tanah warga Dusun Karangsari RT08/04 terpaksa memutuskan untuk mengungsi di rumah saudaranya, karena sejak peristiwa banjir pukul 02.00 Wib,rumahnya yang berada di kawasan tebing terus terasa bergetar. Bahkan, sesekali kayu-kayu bagian atap rumahnya mengeluarkan bunyi gemeretak, sementara dibangian dinding sudah terlihat retakan disekeliling rumah.

“Khawatir terjadi gerakan tanah susulan, lebih baik saya mengungsi ke rumah saudara. Sementara yang lain,mengungsi di Bale Desa,”ujar Usup. Kepala Dusun Kadupandak Abdulah menyebutkan, akibat bencana banjir dan gerakan tanah di wilayahnya terdapat 60 rumah yang rusak.Gerakan tanah sebetulnya sudah terjadi sebelum peristiwa banjir berlangsung.

“Namun, bersamaan dengan banjir karena curah hujan tinggi dan debit air yang melimpah ratusan rumah kembali mengalami rusak yang lebih parah,”sebutnya. Camat Tambaksari Sudiana menyebutkan,total rumah yang rusak akibat bencana banjir dan gerakan tanah di wilayahnya sampai siang hari kemarin, tercatat ada 326 rumah. Semuanya terpaksa diungsikan pada malam hari, kebanyakan warga mengungsi ke rumah saudara dan tetangga terdekat yang rumahnya lebih aman.

“Sedangkan ada 10 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi di Bale Desa Kadupandak karena sudah tidak ada tempat pilihan lain,” paparnya. Asisten Daerah (Asda) II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Ciamis Herry Moelyana menyebutkan, bencana kadupandak termasuk kategori bencana besar. Penanganan sementara yang dilakukan pemerintah yakni melakukan tanggap darurat melakukan penyelamatan jiwa dan membuka akses masyarakat seperti jalan umum.

“Tahap pertama tanggap bencana kami segera mengrimkan tenda pengungsi, 600 kilogram (kg) bantuan beras, mie instan, memperbaiki fasilitas umum yang vital serta mengerahkan dua unit alat berat untuk membuka lelongsoran yang menimbun lalu-lintas jalan yang menghubungkan antara Kadupandak dan Karangsari,”sebutnya.

Herry menambahkan, pihaknya juga lengsung memberikan himbauan kepada warga agar lebih waspada tidak mengambil resiko dengan memaksakan diam menempati rumah yang sudah rusak. “Ada gerakan tanah sedikit saja, rumah langsung ambruk. Untuk itu,semuanya dihimbau untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman terutama pada malam hari,”pungkas Herry. (ujang marmuksinudin)



Post Date : 02 Juni 2010