|
Purwokerto, Kompas - Hujan lebat disertai angin yang berembus kencang di Banyumas dan sekitarnya, Rabu (23/2), mengakibatkan Sungai Tajum dan Sungai Karangkrinjing yang bertemu di Kampung Renggong, Desa Samudra Timur, Kecamatan Gumelar, Banyumas, meluap. Sebanyak 26 rumah di desa tersebut diterpa banjir dan enam rumah lainnya terkena longsoran bukit yang berada di tepian sungai. Empat rumah di antaranya ambruk. Banjir bandang itu juga mengakibatkan setidaknya lima jembatan penghubung antardesa hanyut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material diperkirakan Rp 60,5 juta. Menurut penuturan sejumlah warga, banjir kedua sungai tersebut disebabkan oleh hujan deras yang berlangsung sekitar satu jam, mulai pukul 16.00 hingga pukul 17.00. Air sungai kemudian meluap dan menggenangi rumah penduduk dengan ketinggian antara 30 sentimeter hingga satu meter. Warga panik dan kemudian berusaha menyelamatkan barang-barang berharga yang dimiliki ke tempat lebih tinggi. Banjir ini yang dicatat warga sebagai banjir terbesar selama beberapa tahun terakhir ini, mengakibatkan rumah Tasni (60), Sakim (40), Rupiah (52), dan Dikin (35), ambruk. Ru- mah Tasni dan Sakim terkena terjangan air, sedang rumah Rupiah dan Dikin ambruk terkena tanah longsor. Penghuni keempat rumah kini mengungsi ke tempat sanak saudaranya yang tinggal di desa yang sama. Sartim, salah seorang warga Kampung Renggong, mengatakan, dia sebenarnya tidak heran jika air Sungai Tajum dan Karangkrinjing meluap. Menurut dia, hal itu rutin terjadi saat musim hujan. Akan tetapi, luapan kali ini begitu dahsyat. Hari Kamis (24/2) kemarin, air sungai sudah surut. Warga sudah kembali ke rumah masing-masing dan mulai membersihkan rumah dan perabot yang terkena lumpur. Camat Gumelar, Suwarno, mengatakan, dia mengimbau agar warga mewaspadai debit air sungai. Dengan demikian, warga siap jika sewaktu-waktu banjir datang lagi. Ia menambahkan, bantuan dari pemerintah kabupaten untuk warga Desa Samudra Timur, kemarin sudah datang dan diserahkan kepada pihak desa. Bantuan tersebut berupa kebutuhan makanan dan logistik serta sejumlah uang. (ana) Post Date : 25 Februari 2005 |