Sekitar 70 persen sumur dangkal yang berada di Kota Pekalongan,
Jawa Tengah, diduga sudah tercemar bakteri E coli sehingga kondisi itu
menimbulkan kerawanan pada kesehatan warga.
Wali Kota Pekalongan, Basyir Achmad di Pekalongan,
Jumat 28 Juni mengatakan bahwa saat ini hampir sebagian besar kondisi sumur
dangkal milik warga sudah cukup memprihatinkan karena tercemar bakteri E-coli
yang bisa menimbulkan berkembangbiaknya sejumlah penyakit.
"Selama ini, masalah sanitasi masih kurang
diperhatikan, seperti banyak sumur yang sudah terkontaminasi dengan tempat
pembuangan kotoran manusia. Hal itu mengakibatkan banyak anak-anak yang
mengalami infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri E-coli,"
katanya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (29/6/2013).
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran
bakteri E-coli, pemkot berencana mereplikasi keberadaan sanitasi perkotaan
berbasis masyarakat.
"Kami berharap pada semua pihak dapat
mendukung replikasi program sanitasi perkotaan berbasis masyarakat ini agar
masyarakat terhindar dari masalah tersebut," katanya.
Menurut dia, jika program sanitasi perkotaan
berbasis masyarakat ini bisa dilaksanakan dengan baik maka masyarakat tidak
perlu lagi membuat tempat pembuangan kotoran secara sendiri-sendiri melainkan
secara komunal.
"Pembuatan tampat pembuangan kotoran manusia
secara komunal akan lebih efisien dan mencegah penyebaran bakteri E-coli,"
katanya.
Ia mengatakan, program sanitasi perkotaan berbasis
masyarakat ini kemungkinan akan mendapatkan dukungan dan bantuan dari sejumlah
negera, seperti Jepang dan Amerika Serikat.
"Terobosan seperti ini akan kami lakukan
untuk menjadikan masyarakat lebih baik lagi dan terbebas dari penyakit yang
disebabkan oleh bakteri E-coli," katanya.
Post Date : 01 Juli 2013
|