Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada hari
jadinya ke-182 tahun masih memiliki "pekerjaan rumah", yaitu
menyediakan air bersih kepada ratusan ribu jiwa penduduk setempat.
Bupati Gunung Kidul
Hj Badingah dalam sambutannya pada upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten
Gunung Kidul ke-182 yang berlangsung di Alun-alun kabupaten itu, Senin,
mengatakan perkerjaan rumah (PR) yang masih belum terpecahkan yakni menyediakan
kebutuhan air bersih kepada masyarakat saat musim kemarau.
Selain itu, katanya
permasalahan air bersih masih menjadi kendala, dan pemerintah daerah akan
segera mengatasi permasalahan yang setiap musim kemarau dihadapi bagi sebagian
masyarakat Gunung Kidul.
"Tetapi kami
terus berupaya mengatasi. Sekarang ini baru ada 371.672 jiwa warga yang sudah
dilayani air bersih oleh PDAM. Jumlah ini akan terus kami tingkatkan hingga
500.000 pelanggan,"kata dia.
Pada bagian lain,
ia mengatakan bahwa pariwisata masih menjadi ujung tombak pendapatan asli
daerah (PAD) Gunung Kidul.
"Pariwisata di
Kabupaten Gunung Kidul sangat beragam, sehingga ke depan akan meningkatkan
pelayanan wisatawan,"kata dia.
Wakil Gubernur DIY
Paku Alam IX saat membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
mengingatkan pembangunan di Gunung Kidul, agar tidak semata-mata hanya bertumpu
pada pembangunan daratan saja.
"Potensi
kelautan di Gunung Kidul masih menjadi potensi utama yang sangat besar,"
kata Paku Alam.
Dalam upacara
peringatan tersebut seluruh pegawai pemkab menggunakan busana adat Jawa lengkap.
Peringatan tersebut
mengusung tema "Dengan Hari Jadi 182 Kabupaten Gunung Kidul, Kita
Tingkatkan Semangat Kebersamaan Dalam Menyejahterakan Masyarakat".
Pada upacara itu
tiga buah pusaka milik Gunung Kidul pemberian Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat, berupa Songsong Agung Kiai Robyong dan dua tombak Kiai Panjolo
Panjul dan Kiai Margo Salurung yang selama ini tersimpan di gedung pusaka,
dikirab keliling Kota Wonosari, yang diikuti semua peserta upacara hingga
petang hari.
Post Date : 28 Mei 2013
|