|
YOGYAKARTA - Ratusan warga di 31 kelurahan dari 14 kecamatan yang bermukin di bantaran Sungai Code, Gajah Wong dan Sungai Winongo, Yogyakarta terancam bencana banjir dan tanah longsor. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan masyarakat (Kesbanglinmas) selaku pelaksana harian Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (PBP) Poedjo Widodo mengatakan, masyarakat diminta untuk melaporkan kondisi tanggul yang ada di daerah masing-masing kepada instansi terkait, seperti lurah atau camat. "Kebanyakan tanggul-tanggul yang ada di ketiga sungai tersebut sudah retak-retak. Rata-rata tanggul itu buatan tahun 1980 dan hingga saat ini belum ada perbaikan. Melihat kondisinya yang memang sudah parah, seluruh masyarakat harus waspada, terutama jika arus air menjadi lebih kencang. Tanggul-tanggul itu mungkin akan jebol," ucapnya, kepada wartawa di Balai Kota, Rabu (3/1). Mengantisipasi hal tersebut, kata dia, sudah dilakukan koordinasi dengan aparat kecamatan dan kelurahan. Terutama tentang penyediaan tempat-tempat untuk mengungsi jika bencana banjir dan longsor terjadi. Tempat pengungsian juga telah disediakan, seperti di beberapa gedung SD, Kantor Kelurahan dan Masjid. "Karena saat ini curah hujan tinggi, aparat kecamatan dan aparat kelurahan kita himbau untuk selalu memonitor lokasi rawan bencana banjir dan longsor tersebut saat-saat hujan terjadi," katanya. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu memantau perkembangan aliran sungai. Menurut Poedjo, walaupun wilayah Yogyakarta tidak turun hujan, bias saja banjir terjadi kalau di daerah hulu sungai terjadi hujan. "Masyarakat juga kita minta untuk waspada dan melaporkan perkembangan aliran sungai ke Satlak PBP yang ada di setiap kelurahan." Dikatakan, musibah bencana banjir dan tanah longsor di bantaran sungai Code, Winongo dan Gajah Wong memang pernah terjadi beberapa kali. Sungai Code, menelan korban pada tahun 1984 dan 1999. Puluhan rumah warga hanyut karena banjir termasuk korban jiwa serta material. "Kalau melihat kondisinya, apa pun yang terjadi, pemerintah Kota Yogya sudah bersiap-siap melalui Dinas Sosial. Namun yang paling penting adalah kesadaran masyarakat sendiri," ujarnya Post Date : 05 Februari 2004 |