31.000 Korban Banjir Masih Terisolasi

Sumber:Kompas - 13 September 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Pontianak, Kompas - Kondisi 31.000 korban banjir di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, memprihatinkan. Sebanyak 16.000 warga Kecamatan Ella dan 15.000 warga Kecamatan Menukung, Melawi, itu terisolasi. Jalan darat terendam air setinggi 1 meter.

Selain itu, sekitar 5.000 warga di wilayah tersebut terserang berbagai penyakit seperti gatal, diare, dan infeksi saluran pernapasan akut. Sebagian warga kesulitan berobat sehingga petugas kesehatan harus datang ke dusun-dusun menggunakan speedboat.

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Sosial Melawi Hinduansyah yang dihubungi Jumat (12/9).

Laporan Satuan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Kabupaten Melawi menyebutkan, banjir yang berlangsung selama sepekan itu merendam sedikitnya 10.000 rumah di 11 kecamatan.

Gubernur Kalbar Cornelis yang meninjau lokasi banjir di Kabupaten Melawi, Jumat, menyampaikan bantuan berupa 25,45 ton beras, 91 dus mi instan, 32 dus minyak goreng, serta bahan pangan lain.

Di Kalimantan Tengah, banjir masih menggenangi tiga kecamatan di Kabupaten Katingan, yakni Katingan Hilir, Kamipang, dan Tasik Piyawan. Dua kecamatan lain, Pulau Malan dan Tewang Sangalang Garing, mulai surut airnya.

Menurut Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kalteng Gazali Rahman di Palangkaraya, sejauh ini ada 19.814 keluarga di Kabupaten Katingan yang kebanjiran.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Katingan, Rentas, menuturkan, pemkab membagikan 100 ton beras untuk warga.

Hingga hari Jumat, banjir masih merendam trans-Kalimantan poros selatan. Panjang ruas tergenang 2 kilometer dengan kedalaman 75 sentimeter. Banjir menimbulkan antrean sejauh 1 km sehingga kendaraan dari dua arah harus lewat bergantian.

Petugas Lalu Lintas Sungai Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara Rizalfi mengatakan, air Sungai Barito terus meninggi. Hari Jumat, tinggi permukaan air mencapai 10,65 meter.

Di Pekanbaru, Riau, banjir semakin meluas. Saat ini air menggenangi enam kecamatan, yakni Rumbai, Rumbai Pesisir, Senapelan, Limapuluh, Payung Sekaki, dan Tenayan. Sekitar 15.000 keluarga mengungsi akibat luapan Sungai Siak itu.

Banjir terparah terjadi di Kelurahan Meranti, Kecamatan Rumbai, dan Perumahan Witayu Permai. Tinggi air mencapai 1,5-2 meter. Banjir juga masuk ke pusat perdagangan. Jalan raya di Pasar Bawah mulai digenangi air setinggi 30 sentimeter. Air juga menggenangi Jalan Khadijah Ali yang berbatasan dengan kawasan niaga Jalan Juanda.

Penyakit seperti diare, batuk, demam, dan gangguan kulit mulai muncul terutama pada anak- anak. (WHY/CAS/SAH)



Post Date : 13 September 2008