|
CIMAHI – Volume sampah yang dihasilkan warga Kota Cimahi mencapai 668 ton per hari. Namun, 45% di antaranya atau sekitar 300 ton lebih belum bisa dikelola akibat terbatasnya SDM dan sarana pengolahan sampah. Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cimahi Dadang Kartiwa mengaku kesulitan mengelola sampah tersebut. Ratusan ton sampah itu sebagian besar ada yang dibakar,dibuang di sembarang tempat, bahkan ada pula yang menumpuk di aliran sungai, bahkan drainase sehingga berpotensi banjir. DKP Kota Cimahi menyiapkan bantuan roda pengangkut sampah sebanyak 300 unit dan penyediaan tempat sampah sebanyak 110 unit. Langkah lain yang akan ditempuh adalah mengefektifkan kembali belasan unit pengolah kompos yang sebelumnya sempat vakum. Pihaknya juga akan menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam memberikan bimbingan kepada para pengolah kompos. Hal lain yang tidak kalah penting yakni mendorong masyarakat melakukan langkah reduce, reuse, dan recycle (3R) serta sosialisasi pengelolaan sampah yang berkesinambungan. “Alokasi dana pengelolaan sampah pada tahun ini sebesar Rp3 miliar,”ucapnya. Kepala Seksi Angkutan dan Pengelolaan Tempat PembuanganSementara( TPS)/Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Nana Sujana menambahkan SDM yang setiap hari bertugas mengelola sampah jumlahnya tidak banyak.Jumlah penyapu jalan hanya 99 orang, 22 sopir truk pengangkut sampah yang dibantu 27 kenek,4 petugas pengolah kompos,dan 9 tenaga administrasi. Sementara TPSdiKota Cimahi jumlahnya sebanyak 64 TPS,namun yang dikelola baru 38 TPS.“Sisanya dikelola oleh RW dan masyarakat,” tandasnya. agung bakti sarasa Post Date : 04 Januari 2012 |