TASIKMALAYA, (PR),- Sekitar 300 rumah di Desa Tanjungsari Kec. Sukaresik Kab. Tasikmalaya terendam banjir, akibat Sungai Citanduy dan Cikidang kembali meluap, Sabtu (4/12). Sekitar pukul 10.00 WIB Sabtu (4/12) pagi, ketinggian air sekitar 1,5 meter dan rumah-rumah warga masih terendam.
Sekitar 596 kepala keluarga (KK) masih bekerja keras melakukan evakuasi dengan bantuan sukarelawan untuk menyelamatkan diri, termasuk menyelamatkan sebagian barang-barang mereka.
Menurut Camat Sukaresik, Iing Faridz Khozin, Sabtu (4/12), banjir tersebut disebabkan tingginya curah hujan yang turun sejak Jumat lalu. Akibatnya, dua sungai yang mengalir di wilayah itu yakni Sungai Citanduy dan Cikidang kembali meluap.
Luapan air sungai yang cukup deras membuat warga kaget, sehingga mereka yang berada di bantaran kedua sungai tidak sempat untuk menyelamatkan barang-barangnya.
"Kejadiannya tadi malam sangat cepat. Ini kejadian yang ketiga belas selama tahun ini, tetapi ini yang terbesar," kata Iing menirukan ucapan warganya.
Akibat menyempitnya saluran pertemuan kedua arus sungai itu, diduga menjadi penyebab kembali meluapnya kedua sungai. Iing mengharapkan, ke depannya pemerintah serta Balai Besar Wilayah Citanduy untuk membuat sodetan yang cukup besar, sehingga aliran air sungai lebih normal.
"Coba lihat sendiri penyempitannya. Saya harap solusi terbaik dilakukan dengan penyodetan di dekat pertemuan kedua sungai tersebut," katanya.
Musibah terburuk
Menurut Memed (43) warga Sukamantri Desa Sukaresik, musibah banjir yang melanda wilayahnya itu merupakan musibah terburuk yang pernah terjadi. Musibah serupa pernah terjadi sekitar 30 tahun lalu, tetapi besarnya luapan sungai masih kalah dengan musibah saat ini.
"Dahulu pernah terjadi pada 8o-an. Luapan sungainya masih kalah dengan yang sekarang dan jauh lebih besar sekarang," katanya.
Menurut dia, selain itu musibah banjir yang terjadi sejak Jumat malam menyebabkan ratusan hektare lahan persawahan yang berada di sekitar itu terendam. Ia memprediksi, usia tanam padi yang sudah berumur dua bulan itu, akan mengalami gagal panen bila sampai Sabtu sore kondisi luapan air belum juga reda.
"Yang jelas, tanaman padi bakal menjadi busuk," ujarnya.
Empat kampung yakni Hegarsari, Mekarsari, Bojong Soban, dan Cicalung, yang berada di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik masih terendam banjir. Namun, beruntung dalam musibah itu tidak menimbulkan korban jiwa.
"Hingga kini laporan warga tidak ada yang hilang anggota keluarganya," tutur Ketua Taruna Siaga Bencana Tasikmalaya, Ida Djuanda.
Sementara itu, warga baru mendapatkan bantuan nasi bungkus yang diantar sukarelawan, sedangkan kebutuhan lainnya seperti obat-obatan, pakaian hingga perahu karet yang sangat dibutuhkan warga belum ada. (A-14)
Post Date : 05 Desember 2010
|