|
JAKARTA -- Kapasitas menganggur atau idle air bersih di Indonesia mencapai 30 meter kubik per detik. Air sebanyak ini tidak bisa mengalir ke masyarakat karena terbatasnya jaringan air bersih. Padahal masih banyak masyarakat Indonesia yang kesulitan mendapatkan air bersih. Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Rahmat Karnadi mengatakan kapasitas air bersih di Indonesia mencapai 140 meter kubik per detik. Tapi baru 110 meter kubik per detik atau sekitar 80 persen yang dimanfaatkan. Dengan perhitungan 1.000 liter per detik, air bersih dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan 1.000 orang. Sehingga kapasitas jaringan Indonesia berpotensi memenuhi kebutuhan 140 juta penduduk. Di sisi lain ada kapasitas air bersih yang seharusnya cukup untuk 30 juta orang. Keterbatasan jaringan itu, kata Rahmat, karena banyak perusahaan daerah air minum (PDAM) yang menunggu pembangunan jaringan oleh pemerintah pusat. Padahal pemerintah pusat hanya membantu pembangunan instalasi pengolahan air. "Sementara perluasan jaringan ke konsumen adalah tanggung jawab PDAM," kata dia setelah mengikuti peresmian PDAM Cilegon Mandiri, Banten, kemarin. Kendati pemerintah daerah telah ikut serta dalam penyertaan modal guna mengembangkan PDAM, jaringan air minum tak optimal. Ketidakoptimalan jaringan itu, kata dia, juga disebabkan oleh keterbatasan sumber air baku seperti yang terjadi di PDAM Semarang. PDAM ini memiliki kapasitas 1.000 liter per detik, tapi sumber air baku hanya 600 liter per detik. "Sehingga jaringannya nganggur 400 liter per detik," kata Rahmat. Direktur Utama PDAM Cilegon Mandiri Agus Efendi mengaku tingkat pelayanan air bersih di Provinsi Banten tergolong rendah, yakni 9 persen untuk daerah perkotaan. "Pelayanan air bersih Cilegon baru 22 persen dari 339 ribu penduduk," ujarnya. Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Banten Masduki minta pemerintah pusat merealisasi pembangunan Waduk Karian. Waduk ini rencananya akan menjadi sumber air bersih berkapasitas 10 ribu liter per detik. "Masalahnya pembebasan lahan belum sempurna tuntas," kata dia. Menurut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, pemerintah pusat tengah berusaha mencari donor untuk proyek Waduk Karian. "Kalau tak ada, pemerintah pusat sudah berketetapan hati bahwa waduk itu harus dibangun," kata dia. Djoko juga mengatakan tingkat kebocoran PDAM di Banten sebesar 26 persen dengan tarif Rp 2.000 per meter kubik, di bawah kebutuhan operasi yang mencapai Rp 2.600 per meter kubik. "PDAM Serang dan Cilegon sudah sehat, sedangkan Lebak dan Tangerang belum sehat," kata Djoko. Menyinggung soal penyehatan PDAM kurang sehat dan sakit, Rahmat menambahkan, pihaknya meminta 80 PDAM sehat untuk segera melunasi utangnya. "Yang kurang sehat dan sakit didorong untuk penyehatan," ujarnya. Pemerintah berencana menerbitkan obligasi bagi PDAM sehat. Tapi obligasi yang akan diterbitkan itu belum ada rating.RIEKA RAHADIANA Post Date : 30 Januari 2008 |