|
KUDUS, KOMPAS — Sebuah lembaga swadaya masyarakat dari Belanda berminat membiayai pengadaan jaringan air baku yang bersumber dari Sungai Gelis di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Investasi yang akan dikucurkan untuk program ini Rp 48 miliar. Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kudus Achmadi Safa, Rabu (9/4), mengatakan, PDAM telah berembuk dengan perwakilan lembaga swadaya masyarakat dari Belanda tersebut pekan lalu. Mereka minta PDAM membuat kajian awal mengenai rencana pengadaan jaringan air baku itu. Kajian itu, antara lain, meliputi debit air yang akan dimanfaatkan, pemetaan wilayah, dan jumlah rumah tangga sasaran. Hal paling penting, lembaga tersebut meminta penghitungan kapasitas dan kontinuitas air Sungai Gelis yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber air baku. ”Kami tidak mengira mereka berani berinvestasi sebesar itu. Padahal, kami memperkirakan mereka akan membantu sekitar Rp 20 miliar. Namun, nantinya ada kemungkinan nilai investasi itu berubah karena tergantung kondisi dan kebutuhan lapangan,” kata Achmadi. Dia mengatakan, PDAM Kudus juga terus mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera merealisasikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dadi Muria. SPAM itu akan menyuplai kebutuhan air bersih bagi 108.000 keluarga tidak mampu di Kabupaten Kudus, Grobogan, Pati, dan Jepara. Di Kabupaten Blora, PDAM Blora berharap pemerintah pusat segera merealisasikan program penyediaan air minum dengan sumber air baku Sungai Bengawan Solo. Direktur PDAM Blora Eko Budi Resetiawan menyatakan, PDAM telah mengantongi surat izin pengambilan air baku Bengawan Solo dari Dinas Pengelola Sumber Daya Air Jawa Tengah sebesar 300 liter per detik. Namun, saat ini baru terealisasi 40 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kecamatan Cepu. (HEN) Post Date : 11 April 2014 |