Imbauan tak Digubris, Sampah Tetap Berserakan di Sungai Citarum

Sumber:pikiran-rakyat.com - 6 Januari 2013
Kategori:Sampah Jakarta

Sampah masih berserakan di bantaran Sungai Citarum, Jembatan Batujajar, Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

Adanya spanduk larangan membuang sampah di kawasan tersebut pada kenyataannya tidak berdampak banyak bagi kebersihan lingkungan.

Tumpukan sampah yang paling kentara berada di ujung selatan jembatan BBS. Di termpat itu, sampah terlihat menumpuk dibalik spanduk larangan membuang sampah ke bantaran sungai yang dibuat oleh PemkabBandung Barat.

Beragam jenis sampah berserakan, mulai dari sampah plastik, hingga sisa-sisa bekas makanan. Hal itu juga menimbulkan bau yang tidak sedap.

Ace (60), warga Kampung Sinarmukti, Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, mengeluhkan kondisi tersebut.

Menurutnya, hal itu menunjukkan masih minimnya pengelolaan sampah oleh pemerintah dan tidak kunjung membaiknya perilaku masyarakat dalam hal membuang sampah sembarangan.

“Padahal, lokasi tersebut berdekatan dengan sungai. Bisa saja kalau sedang ada hujan, sampah turun ke bawah lalu mengalir ke sungai. Apalagi, sampah kiriman dari daerah lain juga sudah banyak di sungai ini bila hujan sedang deras-derasnya,” kata dia, Senin (6/1/2014).

Menurutnya, perlu ada langkah kongkrit dari pemerintah untuk segera menuntaskan persoalan sampah yang menumpuk di sekitar bantaran Sungai Citarum, terutama yang ada di sekitar daerah Jembatan Batujajar. Dia mengharapkan adanya pengangkutan sampah secara rutin agar kebersihan tetap terjaga.

Juariah (56), warga Desa Selacau, mengatakan, sampah yang menumpuk di sekitar bantaran sungai maupun jembatan itu sebagian besarnya bukan berasal dari warga sekitar. Namun banyak juga yang berasal dari daerah di luar Kecamatan Batujajar. Hal itu bisa terjadi karena daerah tersebut dilalui oleh jalan raya.

“Tumpukan sampah itu terlihat seperti sekarang ini baru sekitar dua bulan ke belakang. Memang persoalan sampah di daerah ini tidak pernah tuntas. Setiap kali dibersihkan, selalu kotor lagi. Bahkan yang lebih ironis, spanduk larangan buang sampah malah dijadikan tempat pembuangan sampah,” tuturnya.

Dia menambahkan, bila hujan turun, banyak sampah di bantaran sungai yang terbawa arus. Bila permukaan sedang tinggi, sampah yang terbawa arus dari daerah lain juga meningkat.

Menurutnya, seringkali ada sekitar 10 rakit pengangkut sampah bila permukaan air sedang tinggi dan volume sampah di aliran sungai sedang banyak-banyaknya. “Saat ini sampah yang ada di aliran sungai tergolong masih belum banyak. Permukaan airnya juga belum tinggi,” tuturnya.

Kepala UPT Kebersihan Kabupaten Bandung Barat, Apit Ahmad Hanif mengakui, bahwa penanganan sampah di sekitar Sungai Citarum Jembatan Batujajar belum maksimal. Lantaran tidak adanya pengawasan, pembuangan sampah sembarangan terus terjadi.

Menurutnya, saat ada pengawasan dari petugas lingkungan hidup daerah, sampah cenderung bisa dikendalikan di kawasan tersebut. Namun saat ini, dirinya melihat pengawasan di daerah tersebut sudah tidak ada selama beberapa bulan terakhir. Pada akhirnya, beberapa lokasi di sekitar bantaran sungai dan jembatan menjadi tempat pembuangan sampah liar.

“Selama masih ada pengawasan, kami sempat bekerja sama juga untuk mengangkut sampah di sana. Namun sampai sekarang belum ada lagi. Tapi, permasalahan sampah di sekitar jembatan dan bantaran Sungai Citarum akan menjadi agenda kami. Saat ini kami masih memprioritaskan dulu penanganan sampah hasil selebrasi tahun baru kemarin,” tuturnya.

Dia mengakui, penanganan sampah di kawasan tersebut cukup sulit selama tidak ada pengawasan rutin. Pasalnya, karena relatif banyak dilalui oleh orang banyak, sampah akan terus-menerus ada.

Dia juga mengatakan, sampah yang ada di bantaran Sungai Citarum di Kecamatan Batujajar berasal dari tempat lain, terutama dari Kecamatan Cihampelas, dan Cililin.

“Karena itu, upaya untuk membuat volume sampah sampai ke titik nol di daerah jembatan dan bantaran sungai akan sangat menyedot anggaran,” tuturnya.

 



Post Date : 07 Januari 2014