Air Bersih Untuk 3 Wilayah di Jakarta Berkurang 30 Persen Akibat Banjir Bekasi

Sumber:tribunnews.com - 3 Maret 2014
Kategori:Air Minum

Akibat air Kali Bekasi yang meluap dan belum rampungnya pembangunan pipa saluran penghubung (siphon) yang menghubungkan aliran air dari Jatiluhur langsung ke Jakarta, pasokan air baku bagi warga Jakarta mengalami gangguan

Pelanggan PT Aetra yang berada di Jakarta Timur, sebagian Jakarta Utara, dan sebagian di Jakarta Pusat, dipastikan mengalami gangguan pada Senin (3/3/2014).

Direktur Utama PT Aetra, Mohammad Selim menyebutklan, hal itu lantaran pasokan air baku dari Perum Jasa Tirta (PJT) II sebagai pengelola waduk Jatiluhur dan penyedia air baku untuk wilayah DKI Jakarta yang ditargetkan 9.200 liter per detik turun menjadi 6.500 liter per detik.

"Memang ada penurunan air baku yang kami terima dari Perum Jasa Tirta (PJT) II. Hal ini berdampak pada pelayanan pada pelanggan," kata Selim kepada wartawan, Senin (3/3/2014).

Dirinya mengatakan, gangguan yang terjadi membuat pasokan air baku untuk diolah PT Aetra menurun sekitar 25 hingga 30 persen. Dijelaskan, gangguan ini disebabkan meluapnya Bendung Bekasi yang merendam permukiman warga di sekitarnya.

Menurutnya, PJT II selaku penyuplai air baku untuk diolah menjadi air bersih harus mengupayakan agar pembangunan siphon dipercepat. Pasalnya, gangguan suplai air bersih untuk warga Jakarta sudah sangat sering terganggu selama proses pengerjaan siphon berlangsung.

Dijelaskannya, di tahun 2014 saja, Aetra mengalami beberapa kali gangguan terkait pasokan air baku. Yakni di bulan Januari, sejak tanggal 12 hingga 20 Januari dimana  terjadi pengurangan air baku hingga 144.000 meter kubik. Gangguan pasokan air baku kembali terjadi tanggal 4 dan 22 Februari. Dimana terjadi pengurangan air baku hingga. 101.198 meter kubik.

"Kemudian pada 3 Maret ini gangguan kembali terjadi dan ada penurangan air baku hingga 76.205 meter kubik. Ini sudah sangat sering terjadi selama proses pengerjaan siphon. Dulu tidak pernah bergini," jelasnya.

Menurutnya, sampai saat ini, suplai air bersih kepada pelanggan masih dapat terdistribusi sesuai kebuthan pelanggan dengan memanfaatkan air di reservoir (penyimpanan).

Namun ia mengaku jika pasokan air baku terus mengalami penurunan, maka akan terdampak menurunnya produksi air bersih kepada pelanggan. Ia mengatakan saat ini gangguan kepada pelanggan mulai terasa dengan mengecilnya air yang mengalir.

"Memang belum berhenti total, tapi air yang mengalir mulai mengecil. Karena itu kita harap pengerjaan siphon segera selesai. Jadi gangguan seperti ini tidak terus terjadi," katanya.

 



Post Date : 04 Maret 2014