Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa
Timur menghentikan layanan sambungan air bersih terhadap para pengembang baru,
karena pasokan air masih kurang kendati ada tambahan debit 450 liter/detik dari
mitra pemerintah daerah.
Stok air bersih yang dikuasai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Gresik kini naik menjadi 782 liter/detik, sesudah Pemerintah Kabupaten Gresik
menjalin kerja sama dengan PT Drupadi dan PT Dewata Bangun Tirta berupa pasokan
air sebanyak 450 liter/detik.
“Permintaan sambungan air bersih dari
pengembang baru sementara ini tidak dilayani, karena volume air tidak cukup.
PDAM hendaknya mengutamakan kepentingan masyarakat luas,” kata Bupati Gresik
Sambari Halim Radianto melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (9/7).
Dia menjelaskan tambahan debit air bersih 450 liter/detik dari dua perusahaan
itu menjadikan layanan PDAM Gresik selama 4 bulan terakhir semakin baik kendati
belum menjangkau seluruh warga di kawasan tersebut.
Menurutnya, total stok air bersih di Kabupaten Gresik kini naik menjadi 782
liter/detik, tetapi volumenya masih kurang.
Sambari menambahkan tarif air PDAM Gresik merupakan yang termurah di Indonesia
yakni hanya Rp1.125 m2, tetapi tahun ini tidak dinaikkan. Dia mengaku tidak
membebani PDAM guna mengontribusikan keuntungan terhadap pendapatan asli daerah
(PAD).
“Kami bertekad untuk semakin meningkatkan layanan ke pelanggan PDAM Gresik,
maka kami siap menganggarkan miliran rupiah untuk [meningkatkan keandalan
layanan] PDAM,” paparnya.
Direktur Utama PDAM Gresik Muhammad menyebutkan BUMD tersebut sejauh ini
melayani 31,68% penduduk kabupaten setempat.
“Tarif air bersih yang kami alirkan ke para pelanggan sebesar Rp1.125/m3
terlalu murah, sejak 2002 kami tidak menaikkan tarif,” tuturnya.
Post Date : 10 Juli 2013
|