|
Semarang, Kompas - Sekitar 3.500 hektar lahan sawah di beberapa daerah di Jawa Tengah, seperti di Juwana, Kabupaten Pati, dan Undaan, Kabupaten Kudus, masih terendam. Akibatnya, petani di daerah-daerah itu belum dapat menanam padi. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPD HKTI) Jateng Gatot Adjie Seotopo, Jumat, mengemukakan, genangan di lahan pertanian daerah itu juga menyebabkan kualitas padi hasil panen di daerah sekitarnya rendah. Harga gabah kering panen (GKP) saat ini di bawah harga pasaran, yakni Rp 1.600-Rp 1.800 per kilogram. ”Rendahnya harga gabah di daerah itu sangat terpengaruh kondisi banjir yang belum seluruhnya surut. Tanaman padi yang bagus pun gagal diolah dengan baik sehingga mutunya rendah. Ini perlu perhatian instansi terkait untuk membantu petani setempat,” kata Gatot, seusai meninjau lokasi persawahan yang terendam. Menurut anggota Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Jateng, Kamal Fauzi, luasnya lahan pertanian yang masih tergenang banjir karena penanganannya masih dilakukan secara sporadis dan belum terencana. Usulan untuk melakukan proyek penyodetan Kali Juwana supaya bisa mempercepat surutnya banjir di Pati dan Juwana masih belum ditanggapi serius Pemprov Jateng. Kamal Fauzi mengemukakan, lahan pertanian di Undaan yang masih tergenang banjir masih sekitar 150 hektar. Di Pati justru sawah yang tergenang malah lebih luas, sampai 3.000 hektar. Ratusan hektar lainnya yang masih tergenang terdapat di perbatasan Juwana-Rembang. Kamal Fauzi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menambahkan, dalam waktu dekat harus ada program yang terintegrasi untuk menanggulangi dampak yang bersifat sementara. ”Bukan berarti kalau pemerintah pusat sudah merencanakan normalisasi, Pemprov Jateng dan Pemkab Pati lepas tanggung jawab. Proyek ini menyangkut nasib ratusan petani yang memiliki lahan sawah di daerah itu,” kata Kamal Fauzi. Kepala Badan Informasi, Komunikasi dan Kehumasan Pemprov Jateng Urip Sihabudin mengatakan, normalisasi beberapa anak sungai terutama di Kali Dawe, Kudus, dan Kali Juwana, Pati, mendesak dilakukan karena sedimentasi sangat parah. Dana proyek normalisasi sungai-sungai di pantura Jateng itu sudah dianggarkan sebesar Rp 750 miliar yang berasal dari APBN 2008. Namun, belum pasti kapan dilaksanakan. (EGI/WHO) Post Date : 19 April 2008 |