3.300 Hektar Sawah di Kalsel Terendam

Sumber:Kompas - 22 April 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BANJARMASIN, KOMPAS - Seluas 3.300 hektar tanaman padi terendam akibat banjir di sejumlah kabupaten di Kalimantan Selatan selama bulan April.

Kondisi ini mengancam produksi padi Kalsel karena pada bulan Maret sekitar 4.800 hektar tanaman padi juga terendam.

Areal tanaman padi yang terendam itu berada di Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Banjar, dan Tanah Bumbu. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel Sriyono, Rabu (21/4), mengatakan, tanaman padi yang terendam masih didata dan belum ada laporan, apakah terancam puso atau tidak.

”Umur padi yang terendam bervariasi 10-50 hari. Tidak semua padi tergenang dalam jangka lama, sebagian hanya terendam dalam waktu singkat,” kata Sriyono.

Adapun banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara mulai memasuki kota Amuntai. Sejumlah fasilitas umum mulai terendam luapan air Sungai Tabalong dan Balangan.

Kepala Bagian Kemasyarakatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Faturahman mengatakan, tinggi air di jalan protokol mencapai 30 sentimeter. Hingga kini Pemkab masih mendata jumlah desa yang terendam.

”Air belum masuk ke daerah selatan, seperti Danaupanggang dan Babirik. Namun, kami perkirakan, banjir akan bergeser ke sana karena intensitas hujan masih cukup tinggi,” katanya. Sejauh ini, penduduk masih bertahan di rumah masing-masing.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel Zainal Arifin mengatakan, kondisi air di sejumlah desa di Kabupaten Tabalong masih tinggi, terutama di dataran rendah. Di Kecamatan Harui, misalnya, air di dalam rumah mencapai 70 sentimeter. Untuk membantu masyarakat, Pemkab membuat dapur umum.

Menurut Zainal, banjir di Kalsel belum bisa dikatakan meluas. Sejak tahun 2007, yang dilanda banjir hanya wilayah-wilayah itu. Penyebabnya adalah curah hujan yang tinggi dan pendangkalan sungai akibat kerusakan di daerah aliran sungai. (WER)



Post Date : 22 April 2010