BANJARMASIN, KOMPAS - Sedikitnya 3.000 rumah warga di Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, terendam banjir akibat luapan sungai setempat. Hal ini terjadi selain karena hujan turun terus-menerus selama tiga hari terakhir, air laut juga tengah pasang naik.
Dalam musibah ini dua warga Desa Sungai Danau, Kabupaten Tanah Bumbu, dilaporkan tewas akibat terseret arus. Mereka adalah Jupri (25) dan Galuh (35).
Kepala Humas Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Ardiansyah dan Wakil Kepala Kepolisian Resor (Polres) Tanah Bambu Komisaris Guno Pitoyo, yang dihubungi secara terpisah, Sabtu (24/7), membenarkan adanya dua korban tewas tersebut.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Bantuan Sosial Dinas Sosial Kalimantan Selatan Achmadi mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari lapangan, ada pula laporan korban hilang. ”Jumlahnya enam orang. Empat di antaranya ditemukan telah meninggal dunia. Identitasnya belum ada. Yang jelas, mereka terseret arus,” ujarnya.
Dengan demikian, belum jelas apakah empat orang yang meninggal itu termasuk Jupri dan Galuh.
Banjir di Tanah Bumbu, lanjut Ardiansyah, menyebabkan 3.198 warga dari delapan desa di Kecamatan Satui mengungsi. Namun, berdasarkan hasil pendataan sementara yang didapat Kepala Bagian Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel Akhmad Arifin, 2.640 warga mengungsi.
Mengenai kondisi Kabupaten Tanah Laut, menurut Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat/Penanggulangan Bencana Alam Tanah Laut Tony Permana, banjir merendam ratusan rumah. ”Yang kebanjiran Desa Asamasam (316 keluarga) dan Jorong (76 keluarga). Sejauh ini di Tanah Laut tidak ada laporan korban jiwa,” ujarnya.
Diperkirakan, jumlah rumah yang terendam 3.000 unit. Hingga kemarin sore dinas sosial provinsi dan kabupaten bersama musyawarah pimpinan kecamatan terkait terus mengirimkan bantuan ke lokasi bencana.
Longsor
Di Tarakan, Kalimantan Timur, hujan lebat menyebabkan sebuah rumah di Gang Lili 5— Kelurahan Karang Anyar—tertimbun longsor. Tiga dari enam anggota keluarga yang menghuni rumah tersebut ditemukan tewas, tiga lainnya selamat.
Kepala Subseksi SAR Balikpapan Abram Benyamin Kalimun mengatakan, tim SAR gabungan mengevakuasi seluruh korban tewas dari reruntuhan bangunan rumah kemarin. ”Kami pun langsung menyerahkannya ke pihak keluarga,” ujarnya.
Ketiga korban tewas adalah Ansar (29) dan adiknya, Wija Wanti (24), serta seorang bayi bernama Rahil (9 bulan), anak Wija Wanti. Korban yang selamat adalah Sabang (55) dan Sugi (50)—orangtua Ansar dan Wanti—dan Jamal (26), suami Wanti.
Selain longsor, hujan menyebabkan dua kios yang berada di pinggir parit besar di Jalan Mulawarman dan Aki Balak hancur terseret arus besar. (WER/FUL)
Post Date : 25 Juli 2010
|