|
Perilaku masyarakat Cimahi akan kepedulian kesehatan lingkungan dinilai masih kurang. Di antara bentuk kepedulian masyarakat adalah dengan meningkatkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi Pratiwi mengatakan, pihaknya sejak awal sudah serius menggarap sanitasi. Ini dibuktikan dengan diraihnya penghargaan peringkat 1 Sanipura Award dalam penilaian oleh Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), dengan kategori kota yang telah meningkatkan layanan sanitasi dan pendanaan Kota Cimahi. Bahkan agar bisa meningkatkan layanan sanitasi, Pemkot sudah mencantumkan program sanitasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2012-2017.
Namun, dia mengakui
keseriusan pemerintah dalam membangun sanitasi harus pula diimbangi juga dengan
kesadaran masyarakat akan STBM. Gerakan ini, kata dia, merupakan perilaku sehat
masyarakat dalam penciptaan lingkungan yang kondusif, sehat, dan berbasis
peningkatan kesadaran masyarakat.
"Sebagian
masyakarakat masih abai dalam urusan STBM ini. Padahal, kesehatan lingkungan
dan perilaku hidup sehat turut menentukan kualitas kesehatan," katanya,
Minggu (2/11/2014).
Menurutnya,
kunci pembangunan sanitasi adalah sosial budaya dan perilaku masyarakat.
Buruknya kondisi sanitasi bisa menjadi penyebab penyakit bermunculan dan
menurunnya kualitas kesehatan lingkungan. Maka, diperlukan gerakan sadar
sanitasi yang total di tengah masyarakat.
"Jadi
STBM itu berfokus pada perubahan perilaku masyrakat, langsung mengakar pada
perilaku pribadi dan rumah tangga. Fokus STMB bukan pembangunan sarana fisik
semata," ujarnya.
Dia
menjelaskan, STBM merupakan kesadaran bersama anggota masyarakat untuk tidak
buang air besar (BAB) sembarangan. Seperti menyiapkan septictank yang layak dan
sehat dan tidak dekat dengan sumber air.
Lalu, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, dan mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman. Dengan pamahaman dasar yang mengakar, diharapkan kesehatan sanitasi rumah tangga bisa terwujud. Setiap rumah tangga, katanya, bisa memiliki sarana buang air besar yang memadai, punya sarana pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga yang lebih baik, dan bisa menyebarkan kesadaran sanitasi ini kepada tetangga dan lingkungan sekitarnya. Post Date : 03 November 2014 |