|
PALOPO (SINDO) Sedikitnya, 29 desa di empat kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), terendam banjir,kemarin. Benno,warga desa Rakki-rakki, Kec Malangke, mengaku bahwa luapan air sungai Rongkong, Baliase,dan Masamba semakin tinggi hingga mencapai dua meter. Dua hari lalu, ketinggian air hanya setengah meter. Tapi, hujan yang terus mengguyur membuat air semakin naik dan membuat saya harus mengungsi, ungkap Benno kepada SINDO,kemarin. Benno bersama ratusan warga dari empat kecamatan, yakni Kec Malangke Barat, Baebunta, Malangke, dan Sabbang, terpaksa mengungsi ke Baebunta, sekitar 2 kilometer dari lokasi banjir. Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Luwu Utara (Lutra).Dari empat kecamatan tersebut, sebanyak 29 desa terkena banjir.Di Kec Malangke Barat,desa yang dilanda banjir adalah Desa Waetuwo, Arusu, Wara, Pembunian, Cenning,Limbong Wara,dan Waelawi. SementaradiKecamatan Malangke, Desa Rakki-rakki,Girikusumah, Pettalandung, Salekoe, Tandung,Pute Mata,Pince Pute. Sementara itu, desa yang terendam banjir di Kec Sabbang,di antaranya Desa Teteuri dan Subur. Di Kec Baebunta, Desa Tarobok, Beringin Jaya, Lara, Lawewe, Lembang-lembang, dan Mekar Sari Jaya juga dilanda banjir. Meski tidak memakan korban jiwa, banjir besar itu mengakibatkan kerusakan pada ratusan hektare sawah, kebun kakao, dan tambak.Banjir ini terbilang cukup besar jika dibandingkan dengan banjir sebelumnya. Sebab, dari sejumlah desa yang tidak pernah dilanda banjir, kini mulai terendam, ungkap Kepala Dinas Sosial Kab Lutra Kaisang Andi Bolle. Kaisang menjelaskan, Tim Satkorlak Penanganan Bencana Alam Kabupaten Lutra sudah turun ke lokasi banjir untuk mendata jumlah kerugian akibat dari banjir tersebut. Namun, kami belum memastikan jumlah kerugian karena masih dalam proses pendataan,ucapnya. Terkait warga yang mengungsi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lutra sudah memberikan bantuan, salah satunya kepada pengungsi dari desa Kec Malangke, yakni di Desa Beringin Jaya, Lara, Lembang- lembang, dan Tandung. Pemkab sudah meninjau dan menyerahkan bantuan sembako bagi pengungsi, kata Kepala Bagian (Kabag) Humas & Protokol Kabupaten Lutra Syahruddin. Di bagian lain,beberapa warga korban banjir dan tanah longsor di kawasan Telaga Sari, Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kemarin direlokasi. Relokasi dilakukan Pemkot Balikpapan mulai Kamis (6/9), dengan melakukan pembongkaran rumah, khususnya terhadap warga yang rumahnya berada di tepi Jalan Piere Tendean, sekitar kawasan Telaga Sari. Data sementara, jumlah warga yang akan direlokasi berjumlah 36 kepala keluarga,atau setara dengan 184 jiwa. Aksi relokasi dengan pembongkaran terpaksa dilakukan karena keberadaan rumah rawan dengan longsoran tanah. (mulyadi abdillah/ant) Post Date : 08 September 2007 |