Banjir
yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Pamekasan, Madura, sejak Selasa (11/6)
kini berangsur surut.
"Genangan air
tadi sudah terpantau semakin susut, dan sudah tidak turun hujan lagi. Cuaca
juga cerah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab
Pamekasan, Iskandar, Rabu pagi.
Jika tidak turun
hujan lagi, kata Iskandar, kemungkinan banjir akan cepat surut. Selain itu di
wilayah utara Pamekasan juga tidak turun hujan, sebagaimana dua hari sebelumnya.
Meski mulai surut,
Iskandar menyatakan, pihaknya akan tetap mendistribusikan bantuan makanan
kepada para korban banjir itu, karena sampai saat ini mereka belum bisa memasak.
"Tadi petugas
taruna siaga bencana telah mendistribusikan ke masing-masing lurah dan kepala
desa untuk para korban banjir itu," katanya menjelaskan.
Berdasarkan data
sementara yang disampaikan yang tercatat di BPBD Pemkab Pamekasan, jumlah
kepala keluarga (KK) yang terendam banjir kali ini sebanyak 2.500 KK, tersebar
di sembilan desa/kelurahan.
Kesembilan
desa/kelurahan itu masing-masingKelurahan Petemon, Barurambat Kota,
Jungcangcang, Parteker, Kelurahan Kangenan dan Desa Laden Kecamatan Kota
Pamekasan.
Tiga desa/kelurahan
lainnya, masing-masing Kelurahan Barurambat Timur, Desa Lemper dan Sumedangan
Kecamatan Pademawu.
Banjir yang terjadi
sejak Selasa (11/6) dini hari itu juga merendam sekitar 100 hektar lahan
pertanian di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kota dan Kecamatan Pademawu.
Banjir juga
merendam sejumlah lembaga pendidikan sekolah dasar negeri di Kelurahan
Jungcangcang, dan kantor Dinas Pertanian Pemkab Pamekasan.
"Kalau
perkiraan kerugian material belum kami hitung, karena semua petugas saat ini
masih fokus pada penyaluran bantuan tanggap darurat," kata Iskandar.
Sebaliknya, banjir
yang terjadi di Sampang, Rabu pagi justru kian meluas, bahkan kini ketinggian
genangan air di sebagian titik di dalam kota antara 1 meter hingga 1,5 meter.
Post Date : 13 Juni 2013
|