Penduduk di Banjarnegara yang memiliki akses sanitasi Stop Buang air Besar di Sembarang Tempat masih tergolong rendah yaitu 40,28 persen dan menempati urutan 35 dari 35 Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah.
“Pemkab Banjarnegara terus melakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut dengan meningkatkan perilaku higiene dan peningkatan akses sanitasi terus dikembangkan dan belajar dari berbagai pengalaman pelaksanaan pemicu dan program atau proyek sanitasi lainnya,” kata Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo pada acara sosialisasi sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) belum lama ini.
Kegiatan pemicunya sendiri labih difokuskan pada perilaku stop BABS dengan strategi di peningkatan kebutuhan sanitasi kemudian dievaluasi dan dikembangkan dengan 4 perubahan perilaku dan diarahkan pelaksanaanya dengan 6 strategi dan dinamakan STBM.
“Saya berharap semua elemen masyarakat dari Kepala Dinas, Camat, Kepala Puskesmas untuk berperan dalam menciptakan sanitasi berbasis total masyarakat, Keberhasilan STBM secara total bisa terealisasi bila semua komponen dapat memberikan peran terbaiknya, baik komponen dalam rangka peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap sanitasi yang baik, peningkatan akses sanitasi dan upaya menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif dalam pengembangan sanitasi,” lanjut Sutedjo
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Banjarnegara Puji Astuti mengatakan masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya cakupan kepemilikan jamban sehat di Banjarnegara sampai dengan bulan Oktober 2014 berada pada kisaran 37 persen.
Sedangkan tantangan yang di hadapi Indonesia khususnya di Banjarnegara terkait dengan pembangunan kesehatan khususnya bidang higiene dan sanitasi masih sangat besar. Untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total.
“Pelaksanaan sanitasi total berbasis masyarakat STBM dengan lima pilar akan mempermudah upaya meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang lebih baik serta mengubah dan mempertahankan kelanjutan budaya hidup bersih dan sehat,” kata Puji
Puji menambahkan secara umum tujuan dari sosialisasi adalah program sanitasi total berbasis masyarakat tersosialisasi hingga level paling bawah. Secara khusus sosialisasi ini bertujuan agar tercipta kondisi yang mendukung tercapainya sanitasi total melalui dukungan kelembagaan, regulasi dan kemitraan dari pemerintah, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, institusi pendidikan, institusi keagamaan dan swasta. “Harapannya adalah ada dukungan program anggaran dalam mengembangkan program STBM skala Kabupaten,” lanjutnya.
Post Date : 14 Oktober 2014
|